Suara.com - Serangan ransomware Wannacry yang menyerang Rumah Sakit Harapan Kita dan Dharmais pada Sabtu (13/5/2017), membuat banyak pihak tersentak. Bagaimana tidak, serangan ini membuat data-data pasien tidak bisa diakses.
Serangan mendadak itu, segera ditanggapi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Dalam acara konferensi pers hari ini, Minggu (14/5/2017), Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memberikan penjelasannya.
Dia menjelaskan bahwa pihaknya telah membentuk sebuah tim khusus yang menangani hal ini. Tak hanya itu, Kominfo juga menyediakan sebuah layanan telefon yang dapat dihubungi.
"Kita sudah siapkan tim khusus dari Kominfo, udah disiapin nomer telefon juga. Jadi semua perusahaan di Indonesia yang mau cegah ataupun yang sudah terinfeksi, langsung dapat hubungin nomor tersebut," ujarnya di Jakarta.
Baca Juga: NCSC Punya Cara Antisipasi Ransomware
Menteri yang akrab disapa Chief RA ini menyebutkan bahwa tim yang dibentuknya terdiri dari direktorat keamanan Kominfo dan penggiat keamanan siber.
Tak hanya itu, Kominfo juga menghimbau agar setiap organisasi, khususnya lembaga pemerintah memiliki tim penanganan khusus keamanan siber. Hal ini dirasa penting untuk menjaga data-data penting milik negara.
Sebagaimana diketahui, ransomware Wannacry mulai menyerang beberapa situs miliki perusahaan terkenal sejak Kamis (11/5/2017). Serangan tersebut mengharuskan korban membayar tebusan sebesar 300 dolar AS agar dapat terbebas dari Wannacry.
Hingga saat ini, belum ditemukan obat penawar dari serangan berskala global ini. Jadi, ada baiknya untuk melakukan tindakan preventif sebelum terkena serangan Wannacry.
Baca Juga: Tentang Ransomware, Senjata Hacker yang Serang RS Dharmais