Mantan Anak Magang Balai Kota Berbagi Kisah Kerja Bareng Ahok

Sabtu, 13 Mei 2017 | 19:09 WIB
Mantan Anak Magang Balai Kota Berbagi Kisah Kerja Bareng Ahok
Terpidana kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tiba di rumah tahanan LP Cipinang, Jakarta, Selasa (9/5).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok divonis dua tahun penjara dalam kasus penodaan agama. Banyak yang merasa terpukul dan menangisi sosok Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu. 

Beberapa diantaranya adalah orang-orang dekat Ahok, termasuk mereka yang pernah bekerja bersama Ahok di Balai Kota DKI Jakarta. Salah satunya seorang mantan anak magang Balai Kota DKI Jakarta yang bernama Ismail Al Anshori. 

Lewat laman Facebook pribadinya, Ismail menceritakan kisahnya. Menurutnya, Ahok merupakan sosok yang detail dan penuh kesabaran.

"Untuk pertama kalinya dalam sejarah ada Gubernur DKI Jakarta melakukan penyisiran anggaran hingga detail. Tapi Bapak memang senang bekerja detail. Sampai belanja pulpen dan kertas aja dibahas panjang lebar," ceritanya.

Awalnya, Ismail masuk sebagai anak magang pada Oktober 2015 lalu di tim anggaran, ia diberikan tugas untuk membantu Ahok menyisir anggaran.

Ismail tidak sendiri, selain dirinya ada satu lagi di tim anggaran. Ada juga teman-teman dari tim lain yang membantu.

Dari penyisiran tersebut, ada beberapa temuan atau indikasi kegiatan yang tidak efektif dan efisien.

"Kemudian saya membuat kompilasinya. Saat itu kami penasaran, apa yang terjadi pada proses penyusunan anggaran sehingga dokumennya seperti tidak matang," tambahnya.

Singkat cerita, setelah hampir menyisir selama 11 hari, mulai dari jam 9 pagi hingga tengah malam, ia kemudian mendiskusikan temuan-temuannya ke Ahok secara terbuka.

Ismail mengaku justru baru mengenal anggaran di Pemda. Ia hanya mengandalkan logika dan pengetahuan yang selama ini didapat selama di luar birokrasi. 

"Tapi anehnya, dan ini bikin saya takjub, Bapak mau mendengarkan opini dari anak ingusan seperti saya. ‘Lo kirim aja ke WA gue, tulis yang rapi, biar nanti gue yang forward ke SKPD,’ kata Bapak (Ahok)," tulis Ismail.

Dari penyisiran anggaran selama 11 hari ini kemudian membuahkan pemotongan anggaran sekitar Rp 4,5 triliun. Di samping itu, Ismail juga memuji Ahok yang merupakan sosok yang sangat penyabar. Bahkan, untuk seorang anak magang seperti Ismail, Ahok mau mengajari hingga berdebat panjang lebar.

"Dari kejadian itu, saya baru sadar bahwa ternyata Bapak itu sabar banget. Saya baru sebentar di Balai Kota aja sudah pengen marah-marah mulu. Di sisi lain, Bapak mau berdebat panjang lebar dan mengajari ini itu sampai detail," katanya.

Kisah ini pun berakhir manis, berawal dari magang di tim anggaran, Ismail kemudian ditawari menjadi staf gubernur yang khusus menangani anggaran oleh Ahok. Kemudian ia juga diminta untuk mengawal urusan lelang.

Ismail menilai Ahok merupakan sosok yang mau memberikan kesempatan dan kepercayaan bagi anak muda untuk berbagi peran secara aktif menangani hal strategis.

"Bapak merupakan satu-satunya politisi yang memberikan kepercayaan bagi anak muda untuk berbagi menangani hal strategis. Tidak pernah saya menjumpai orang yang begitu terbuka, jujur, dan apa adanya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI