"Tapi anehnya, dan ini bikin saya takjub, Bapak mau mendengarkan opini dari anak ingusan seperti saya. ‘Lo kirim aja ke WA gue, tulis yang rapi, biar nanti gue yang forward ke SKPD,’ kata Bapak (Ahok)," tulis Ismail.
Dari penyisiran anggaran selama 11 hari ini kemudian membuahkan pemotongan anggaran sekitar Rp 4,5 triliun. Di samping itu, Ismail juga memuji Ahok yang merupakan sosok yang sangat penyabar. Bahkan, untuk seorang anak magang seperti Ismail, Ahok mau mengajari hingga berdebat panjang lebar.
"Dari kejadian itu, saya baru sadar bahwa ternyata Bapak itu sabar banget. Saya baru sebentar di Balai Kota aja sudah pengen marah-marah mulu. Di sisi lain, Bapak mau berdebat panjang lebar dan mengajari ini itu sampai detail," katanya.
Kisah ini pun berakhir manis, berawal dari magang di tim anggaran, Ismail kemudian ditawari menjadi staf gubernur yang khusus menangani anggaran oleh Ahok. Kemudian ia juga diminta untuk mengawal urusan lelang.
Ismail menilai Ahok merupakan sosok yang mau memberikan kesempatan dan kepercayaan bagi anak muda untuk berbagi peran secara aktif menangani hal strategis.
"Bapak merupakan satu-satunya politisi yang memberikan kepercayaan bagi anak muda untuk berbagi menangani hal strategis. Tidak pernah saya menjumpai orang yang begitu terbuka, jujur, dan apa adanya," katanya.