Suara.com - Pengolahan bahasa berbasis kecerdasan buatan (AI) semakin berkembang akhir-akhir ini. Tak hanya memahami bahasa manusia, AI juga akan dimanfaatkan untuk memahami bahasa binatang.
Seperti yang coba dilakukan oleh startup asal Swedia Gavagai AB. Mereka mencoba mengumpulkan sebanyak-banyaknya data bahasa lumba-lumba untuk memecahkan kode obrolan mereka.
Secara teori, belajar memahami lumba-lumba tidak berbeda dengan pemahaman bahasa lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa lumba-lumba berkomunikasi dalam cara yang sama sekali tidak berbeda dengan bahasa manusia. Mereka bahkan berhenti sebentar untuk saling berbicara.
Menguraikan percakapan antar lumba-lumba sama saja dengan meneliti hubungan suara dengan suara lainnya. Dengan cara ini, mereka berharap dapat membuat aplikasi yang berfungsi untuk memahami lumba-lumba.
Baca Juga: Ilmuwan Khawatir Kecerdasan Buatan Bakal Akhiri Era Manusia
Dalam paparan CEO Gavagai Lars Hamberg, penelitian mengenai lumba-lumba masih jauh dari kata selesai. Selain itu, ia menjelaskan bahwa penelitian ini merupakan satu dari sekian banyak dari upaya Gavagai untuk meneliti bahasa.
"Selama tujuh tahun terakhir, kami telah menghabiskan sekitar 9 juta dolar AS untuk menerapkan penelitian dalam memahami 45 bahasa yang berbeda," ujarnya.
Lumba-lumba memang dikenal sebagai mamalia cerdas. Sebelumnya, angkatan laut AS telah menggunakan lumba-lumba dalam menjalankan tugas-tugas militer, seperti mencari ranjau. [Digital Trends]