Suara.com - Teknologi pengenal wajah memiliki manfaat yang signifikan dibandingkan sekedar menjaga privasi Anda. Di Cina, teknologi ini membantu pasangan menemukan anak mereka yang 27 tahun lalu diculik.
Fu Gui merasa aneh bahwa ia hanya memiliki kenangan samar tentang masa kecilnya. Ia pun mengunduh foto yang diambil saat ia berusia 10 tahun ke sebuah situs web bernama Baobeihuijia, yang berarti "Baby Come Home."
Dirinya tidak menyangka bahwa orang tuanya juga mengunggah foto masa kecilnya di situs web beberapa bulan kemudian. Kemudian, teknologi pengenalan wajah Baidu mempertemukan mereka kembali.
Puluhan ribu anak diculik di Cina setiap tahun dan dijual kepada orang tua asuh atau lebih banyak lagi orang jahat yang menggunakannya untuk pelacuran atau perbudakan anak. Baobeihuijia diciptakan untuk menyatukan kembali keluarga korban penculikan tersebut.
Baca Juga: Mobil Swakemudi Baidu Mulai Beroperasi Juli Tahun Ini
Selama bertahun-tahun, para sukarelawan dengan susah payah membandingkan gambar yang diunggah oleh orang tua terhadap orang-orang yang diunggah oleh orang-orang yang mencari keluarga mereka atau oleh warga yang peduli satu per satu. Maret ini, Baidu menawarkan teknologi pengenalan wajah cross-age, yang telah diuji sejak November tahun lalu.
AI Baidu sudah menemukan beberapa keberhasilan sejak situs web tersebut mulai digunakan beberapa bulan lalu. Gui adalah salah satu dari mereka dan dia serta orang tuanya bahkan membuktikannya dengan tes DNA.
Meskipun sistemnya masih jauh dari sempurna dan hanya bisa mencocokkan foto yang diambil enam tahun terpisah. Namun, Cina mengklaim bahwa teknologinya akurat 99,77 persen. [Engadget]