Suara.com - Walaupun belum diluncurkan, rumor mengenai produk baru iPhone 8 sudah banyak beredar di internet. Ponsel tersebut digadang-gadang akan membawa teknologi mutakhir kepada konsumen.
Ekspektasi tinggi konsumen terhadap iPhone 8 turut berdampak positif terhadap saham Apple. Selama beberapa bulan terakhir, nilai saham Apple melonjak hingga 50%.
Bahkan, saham Apple sempat mencapai harga tertinggi sepanjang masa, melampaui ambang batas 153,50 dolar AS untuk pertama kalinya dalam sejarah perusahaan.
Salah satu faktor lain yang mendukung meroketnya saham Apple adalah aksi Berkshire Hathaway (perusahaan investasi milik Warren Buffet).
Baca Juga: Siri Apple 'Selamatkan' 3 Nyawa Nelayan
Perusahaan tersebut gencar menambah investasinya di Apple hinnga 19,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Aksi agresif Buffet yang dianggap sebagai guru investasi tentunya semakin menambah yakin para calon investor lain terhadap Apple.
Sejauh ini, market cap Apple telah menembus 800 miliar dolar AS.
Seorang analis dari Drexel Hamilton, Brian White, yakin harga saham Apple akan naik cukup tinggi untuk memberi market cap sebesar Apple satu triliun dolar AS.
"Dalam pandangan kami, laporan keuangan Apple di musim panas tidak akan semenarik peluncuran iPhone 8 pada musim gugur," ujarnya.
Baca Juga: Apple Rekrut Mantan Pegawai NASA dalam Proyek Mobil Swakemudi
Dengan asumsi bahwa iPhone 8 sesuai dengan harapan konsumen, White sangat yakin prediksinya sangat masuk akal.