Kedua X-37B, juga dikenal sebagai OTV atau kendaraan uji orbit. OTV-1 menerbangkan misi pertama dan ketiga, sementara OTV-2 terbang ke misi kedua dan keempat, yang dimulai dengan peluncuran di atas roket Atlas 5 di Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral pada 20 Mei 2015.
X-37B merupakan satu dari dua pesawat luar angkasa militer otonom yang digunakan untuk misi rahasia di orbit rendah Bumi.
Pesawat ruang angkasa tersebut diyakini terbang sebagai tempat uji coba orbit terhadap sensor berteknologi maju dan sistem lainnya namun programnya diklasifikasikan. Angkatan Udara hampir tidak memberikan rincian tentang sifat misi pesawat luar angkasa, apa yang mungkin telah dicapai atau kapan dapat digunakan kembali.
Tapi sebelum OTV-2 lepas landas dengan pesawat yang baru saja berakhir, Angkatan Udara mengakui dua percobaan, yakni sebuah proyek sains NASA dan satu untuk menguji pendorong efek Aerojet Rocketdyne Hall, yang menghasilkan daya dorong rendah namun stabil dengan mempercepat ion xenon bermuatan listrik. Tapi secara umum, program X-37 dilakukan hampir penuh kerahasiaan.
Baca Juga: Angkut Satelit Facebook, Roket Ruang Angkasa NASA Meledak
Gagasan asli untuk pengorbanan tak berawak kecil dikembangkan oleh NASA dan dibangun divisi Phantom Works Boeing. Namun program tersebutdiserahkan ke Pentagon Defense Advanced Research Projects Agency, atau DARPA, pada tahun 2004. Dua tahun kemudian, Angkatan Udara mengambil alih.
Pesawat X-37B pertama diluncurkan pada penerbangan uji orbital awal 22 April 2010. Pesawat ruang angkasa menghabiskan hampir 225 hari di orbit sebelum meluncur ke touchdown yang dikendalikan komputer di Vandenberg Air Force Base, California.
X-37B kedua, yang sama yang mendarat pada hari Minggu, diluncurkan pada 5 Maret 2011. Pesawat ini menghabiskan 469 hari di luar angkasa, mendarat pada 16 Juni 2012, di Vandenberg. Penerbangan ketiga, yang kedua untuk OTV-1 asli, berangkat pada 11 Desember 2012 dan mendarat di California pada 17 Oktober 2014, setelah melakukan penebangan hampir 675 hari.
Pengorbit tak berawak didasarkan pada desain bodi angkat yang digunakan untuk pesawat luar angkasa dan mereka menerbangkan lintasan masuk kembali serupa. Namun X-37B memiliki material komposit lebih ringan, insulasi sayap yang disempurnakan dan ubin perisai panas yang lebih ketat yang secara signifikan lebih tahan lama.
X-37B dilengkapi dengan tempat muatan 4 kaki setinggi 7 kaki. Namun, tidak seperti pesawat luar angkasa, yang mengandalkan sel bahan bakar untuk tenaga listrik. Pesawat ruang angkasa Angkatan Udara dilengkapi dengan array surya yang dapat digunakan yang memungkinkannya tetap berada di orbit untuk misi jangka panjang.
Baca Juga: Wow, NASA Temukan "Lightsaber" Star Wars di Ruang Angkasa
Tapi apa yang X-37B lakukan di orbit tetap menjadi misteri. [MSN]