Suara.com - Wahana penjelajah Saturnus milik NASA, Cassini, baru saja membuat sebuah misi bersejarah. Cassini melakukan perjalanan di sekitar cincin Saturnus.
Dalam penjelajahan, Cassini menemukan bahwa partikel debu beracun di sekitar cincin tidak banyak ditemukan.
Hal ini mematahkan anggapan terkait banyaknya partikel beracun di cincin Saturnus.
Tak hanya itu, para paneliti juga menemukan ruang kosong yang sangat luas antara Saturnus dan cincinnya.
Baca Juga: Suatu Hari, Satelit Saturnus Ini Akan Bisa Ditinggali Manusia
"Wilayah itu sangat kosong dan luas. Kami akan terus menenliti mengapa tingkat debu lebih rendah dari perkiraanm" ujar Manajer Proyek Cassini, Earl Maize, dikutip dari Space Flight Now, Kamis (4/5/2017).
Sebelumnya, para peneliti memprediksi celah Saturnus dihuni olh banyak partikel debu. Pasalnya, instrumen gelombang plasma mendeteksi ratusan partikel debu yang menabrak Caasini.
"Sedikit membingungkan, kami tidak mendengar apa yang kami harapkan," kata William Kurth, seorang ilmuwan gelombang radio dan plasma.
"Saya telah mendengarkan data kami sejak menyelam pertama beberapa kali dan saya mungkin bisa menghitung jumlah partikel debu yang saya dengar," tambahnya.
Untuk menjelajah cincin Saturnus, Cassini dikendalikan oleh remote dari darat.
Baca Juga: Punya Lautan Air Panas, Bulan Saturnus Diduga Sembunyikan Alien
Cassini melakukan perjalanan melalui celah cincin dengan kecepatan relatif sekitar 77.000 mph (124.000 kilometer per jam).