Suara.com - Beberapa pabrikan telah memiliki fitur perintah suarata (voice assistant) yang disematkan di perangkatnya, salah satunya pada smartphone, tablet atau komputer. Kabarnya, fitur ini akan semakin canggih dan dapat melakukan tugas yang lebih kompleks.
Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan selalu ada celah keamanan kerap muncul di tempat yang tak terduga, termasuk di teknologi voice assistant. Kemungkinan dampaknya terjadi pada bocornya data-data pribadi.
Bahkan, jika pernah memerintahkan voice assistant untuk memasukkan nomor kartu kredit atau sandi ketika mengisi formulir di website, akan dengan mudah dimanfaatkan para peretas (hacker).
“Teknologi asisten virtual memberikan kenyamanan dan nilai yang luar biasa bagi pengguna, tetapi perangkat ini memunculkan sebuah tantangan baru dalam hal keamanan dan privasi," ungkap Dony Koesmandarin, Territory Channel Manager Indonesia, Kaspersky Lab SEA, dalam keterangan resminya, Selasa (2/5/2017).
Baca Juga: 100+ Perintah Suara yang Wajib Kamu Ketahui di Google Now
Pada satu sisi, dia menambahkan, teknologi ini bisa saja disalahgunakan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab untuk tujuan lain, atau dimanfaatkan untuk tujuan jahat lainnya, seperti mengumpulkan data-data pribadi dan sensitif, atau hanya sekedar untuk membuktikan adanya kerentanan.
Namun, Kaspersky Lab memiliki beberapa tip mudah yang dapat membantu melindungi kehidupan Anda dari teknologi voice assistant ini.
1. Matikan mikrofon di Amazon Echo dan Google speaker. Terdapat sebuah tombol untuk mematikan. Anda harus selalu ingat kapan saatnya menyalakan atau mematikan voice assistant.
2. Gunakan pengaturan akun voice assistant untuk melarang pembelian atau melindunginya dengan sandi.
Gunakan perlindungan anti-virus bagi PC, tablet, dan smartphone untuk mengurangi risiko kebocoran data serta mencegah aksi dari penjahat siber.
3. Ubah wake word, terutama di Amazon Echo, jika seseorang di rumah Anda memiliki nama yang sama dengan "Alexa". Karena kalau tidak, bisa saja setiap pembicaraan di dekat perangkat berpotensi berubah menjadi hal yang cukup menggangu.
“IoT menjadi suatu tren teknologi terbesar sejak smartphone, dan bisa dipastikan akan berkembang dengan pesat. Sayangnya, penjahat dunia maya melihat teknologi ini sebagai celah baru bagi mereka untuk menghasilkan uang baik dari ataupun melalui pemilik perangkat," ujar Donnya.