Suara.com - PT Vivo Mobile Indonesia menunjukkan komitmennya untuk berinvestasi di Indonesia. Melalui pabriknya di Cikupa, Tangerang, Vivo berkomitmen untuk memenuhi regulasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
Pada kuartal I 2017, Vivo berhasil melampaui standar TKDN yang ditetapkan pemerintah. Mereka berhasil memenuhi standar TKDN dengan presentase 32%.
Bahkan, pada akhir 2017, Vivo berambisi untuk mencapai target presentase komponen lokal hingga 40%. Untuk mewujudkan hal itu, mereka akan membangun pabrik keduanya di Indonesia.
Dalam penjelasannya, Peter Wang selaku Brand Director Vivo Mobile Indonesia mengatakan bahwa pihaknya akan terus berusaha meningkatkan komponen lokal yang terdapat di setiap produknya.
"Pemenuhan kandungan lokal dalam negeri merupakan bukti bahwa Vivo bersungguh-sungguh dalam menjalankan bisnisnya di Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi kepada Suara.com.
Selain pembangunan pabrik, Vivo juga berencana untuk membangun pusat riset (R&D) di Indonesia. Menyusul 7 pusat R&D Vivo di Beijing, Shenzhen, Hanzou, Nanjing, Chang'an, San Diego, dan Silicon Valley.
"Kami ingin terus mengembangkan diri menjadi smartphone terfavorit di Indonesia dengan memberikan inovasi teknologi untuk kemajuan bersama," tutup Peter.
Vivo Siap Bangun Pusat Riset dan Pabrik Keduanya di Indonesia
Selasa, 02 Mei 2017 | 21:05 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Bocoran Fitur Vivo X200s dan X200 Ultra: Andalkan Chipset Terupdate, Performa Buas
11 Januari 2025 | 12:06 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI