Suara.com - Samsung mengklaim bahwa baterai yang terpasang pada telepon seluler pintar terbarunya, Galaxy S8 dan S8+, lebih aman ketimbang baterai yang digunakannya pada Galaxy Note 7, produk Samsung yang pada 2016 lalu memicu salah satu skandal terbesar dalam industri ponsel dunia.
Berbicara dalam peluncurkan Galaxy S8 dan S8+ di Jakarta, Selasa (2/5/2017), Vice President IT and Mobile Business Samsung Electronics Indonesia, So Djien Gie, mengatakan bahwa produk barunya itu memiliki standar keamanan yang lebih baik.
So Djien Gie mengatakan bahwa kasus yag menimpa Galaxy Note 7 menjadi pelajaran berharga bagi perusahaan asal Korea Selatan tersebut.
"Kasus kemarin menjadi pelajaran berharga kami. Samsung senantiasa menjaga keamanan perangkat kami demi kenyamanan konsumen," kata So Djien Gie.
Ia melanjutkan bahwa pihaknya telah melakukan delapan kali pengujian baterai Galaxy S8 dan S8+. Hal itu dilakukan agar baterai di ponsel ini tetap aman, walaupun digunakan berkali-kali.
"Delapan kali pengujian baterai Galaxy S8 merupakan komitmen kami untuk kenyamanan pengguna," ujarnya.
Tak hanya dari segi baterai, keamanan ekstra juga terlihat dari penggunaan sistem keamanan biometrik. Dengan sistem ini, pengguna dapat menggunakan anggota tubuh, seperti wajah dan mata untuk akses ponsel.
"Kita mengetahui bahwa setiap manusia memiliki pola unik iris yang berbeda-beda," tutupnya.
Galaxy Note 7, yang diluncurkan pada pertengahan 2016 lalu, ditarik kembali oleh Samsung dari pasaran karena baterainya mudah terbakar. Akibat skandal itu Samsung membatalkan penjualan Galaxy Note 7 di seluruh dunia.
Samsung Klaim Baterai Galaxy S8 Lebih Aman dari Galaxy Note 7
Selasa, 02 Mei 2017 | 20:57 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Berumur Lebih Dari 5 Tahun, Samsung Galaxy S8 Dapat Pembaruan Firmware
20 Agustus 2022 | 14:15 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Tekno | 17:15 WIB
Tekno | 17:01 WIB
Tekno | 16:55 WIB
Tekno | 14:12 WIB
Tekno | 13:12 WIB
Tekno | 13:09 WIB