Suara.com - Laman resmi operator telekomunikasi nasional Telkomsel sempat diretas oleh peretas, Jumat (28/4/2017). Laman operator yang sahamnya dimiliki oleh BUMN dan Singtel itu, diganti dengan tulisan protes dan caci-maki mahalnya harga pembelian kuota internet.
Aksi peretasan Telkomsel itu menuai simpati warganet dan aktivis. Mereka meminta Telkomsel berbenah dan tidak semata mengutamakan keuntungan. Apalagi, Telkomsel merupakan perusahaan milik negara.
"Kami rasa, ini momen untuk berbenah ya, baik di sisi keamanan maupun juga penerapan tarif ke pelanggan sehingga tidak lagi perlu terjadi di masa depan," ujar pengamat telekomunikasi Kamaruddin, Minggu (30/4/2017).
Baca Juga: Pengacara: Iwa K Pengguna, Bukan Pengedar Ganja
Ia menilai, peretasan itu merupakan bentuk protes mewakili masyarakat yang selama ini diam-diam kecewa atas mahalnya tarif pembelian kuota internet Telkomsel.
Seharusnya, kata dia, Telkomsel dengan status sebagai badan usaha milik negara (BUMN) bertanggung jawab memeratakan akses teknologi informasi bagi seluruh masyarakat Indonesia, salah satu caranya adalah menurunkan tarif kuota.
"Mestinya ini jadi bahan introspeksi bagaimana memberikan tarif yang terjangkau bagi pelanggan. Tugas negara menyediakan akses internet dengan tarif terjangkau bagi masyarakat, apalagi dengan visi pemerintah di bidang TI pada 2020 nanti," tuturnya.
Kamaruddin menjelaskan, masih terjadi ketimpangan akses data internet di daerah luar Jawa, terutaam Indonesia bagian timur.
Tapi, karena keterbatasan pilihan, konsumen terpaksa menerima apa pun ketentuan yang diterapkan Telkomsel.
Baca Juga: Dianggap Sebar Teror, Pemerintah Turki Blokir Wikipedia
Sementaran di lain sisi, Kamaruddin berharap insiden peretasan itu membuat pemerintah maupun Telkomsel membenahi keamanan aplikasi.
Untuk diketahui, peretas merusak laman Telkomsel untuk memprotes harga paket data yang dianggap terlalu mahal.
"Pegimane bangsa Endonesia mau maju kalo internet aja mahal," begitu salah satu bunyinya.
Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah berkilah mengenai tarif internet perusahaannya paling mahal.
"Harga bisa dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia termasuk yang murah, kalau tidak salah termurah nomor tiga di dunia," ujarnya.
Telkomsel menawarkan tarif dengan harga terjangkau, tetapi tidak terlalu murah juga. "Karena kalau terlalu murah gak baik buat masyarakat juga," ujarnya.