Suara.com - Menjelang bulan puasa, PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) memperkenalkan mesin cuci berkapasitas jumbo, 12kg dan 14kg. Kehadirannya menyasar keluarga besar.
"Produk ini sangat cocok memasuki bulan Ramadhan karena memberi kemudahan mencuci baju dalam jumlah besar di satu waktu," kata Presiden Direktur PT SHARP Electronics Indonesia saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (27/4/2017).
Menurutnya, pengadaan mesin cuci kapasitas jumbo ini juga melihat pada karakteristik konsumen Indonesia di kalangan menengah. Mereka, tambah dia, cenderung mengutamakan besarnya muatan ditampung mesin cuci untuk mempermudah keseharian mereka.
Sharp menargetkan pangsa pasar 13 persen untuk mesin cuci twin tube dan 25,5 persen untuk total mesin cuci di Indonesia. Sementara jumlah produksi, Sharp hingga akhir tahun ini menargetkan 10.000 unit untuk mesin cuci ukuran 12kg dan 15.000 unit mesin cuci ukuran 14kg.
Baca Juga: Ini Lho Museum Seks yang Bikin Geger Itu
Mesin cuci ini memiliki keunggulan bersih, besar, dan hemat. Teknologi yang diunggulkan adalah pengembangan W-screw pulsator.
Selain itu, disematkan pula W-crew pulsator yang menciptakan efek tornado pada putaran air, sehingga dapat membuat kotoran cepat terangkat. Ada pula filtrasi Super Aquamagic yang 40 persen lebih besar.
Mesin cuci dua tabung terbaru milik Sharp ini juga diklaim hemat soal daya. Hanya membutuhkan 365 watt saat mencuci dan 180 watt saat mengeringkan pakaian.
Twin Tub Washing Machine dibanderol dengan harga Rp2,6 juta untuk kapasitas 12 kg dan Rp2,8 juta untuk kapasitas 14kg.
Sementara itu, peluncuran produk ini merupakan kali pertama sejak penggantian Presdir Sharp. Dimana, pada kepemimpinan Teraoka, pabrikan akan fokus pada tiga hal yang dirangkum dalam tiga kata kunci yaitu 'No.1, reformasi dan customer first'.
Baca Juga: Menarik, Ini Sisi Beda Sandiaga Analisa Karangan Bunga Ahok
"Untuk waktu mendatang, kami akan memperbesar skala bisnis dan menjadi nomor 1 di setiap kategori dalam tempo satu hingga dua tahun," ujarnya.
Kedua, Teraoka menjelaskan bahwa Sharp akan melakukan reformasi kesadaran dari setiap karyawan Indonesia. Tidak hanya itu, Sharp juga akan berusaha memperbaiki citra dan budaya perusahaan agar menjadi perusahaan yang disukai konsumen.
"Kami akan menjadi merek yang disukai anak muda," lanjut dia.
Selanjutnya, Teraoka ingin Sharp kembali ke titik awal perusahaan membesarkan pasar.
"Kami merupakan perusahan manufaktur kami ingin memegang pedoman semua produk dari segi pandang pelanggan. Melayani konsumen adalah budaya yang kami warisi dari Jepang. Kami tetap menjunjung tinggi semangat ini," imbuh dia.