Percakapan Gadis dan Ayahnya Soal Melepas Hijab Viral di Medsos

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 19 April 2017 | 19:37 WIB
Percakapan Gadis dan Ayahnya Soal Melepas Hijab Viral di Medsos
Ilustrasi perempuan berjilbab (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Percakapan seorang gadis di Amerika Serikat dan ayahnya yang tinggal di Arab Saudi tentang keputusannya melepas hijab menjadi viral di media sosial dan internet.

Percakapan itu menyebar cepat dan luas setelah Lamyaa, gadis Saudi berusia 17 tahun yang tinggal di Pennsylvania, mengunggah foto percakapan SMS-nya dengan sang ayah di Twitter pada 14 April lalu.

Berikut percakapan keduanya, yang terjadi dalam bahasa Inggris dan sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia:

Lamyaa: Baba, saya ingin mengatakan sesuatu.
Ayah: Katakanlah.
Lamyaa: Saya berpikir. Saya ingin mencopot hijab saya.
Ayah: Sayang, itu bukan keputusan yang harus ayah ambil. Bukan pula keputusan seorang lelaki. Jika menurut kamu itu perlu dilakukan, lakukanlah. Saya akan mendukung kamu, apa pun yang terjadi. Apakah semuanya baik-baik saja?

Jawaban sang ayah yang mendukung puterinya itu segera menyebar cepat di media sosial. Sebagian besar pengguna media sosial memuji jawaban sang ayah, yang dinilai bijaksana.

Lamyaa punya alasan khusus mengunggah percakapan dengan ayahnya itu di Twitter. Ia merasa perlu memberi pelajaran pada seorang teman lelakinya yang dalam sebuah grup chat memintanya untuk "berhenti membela Islam... kamu sendiri tak akan bisa melepas kerudungmu atau ayahmu akan menghajarmu."



Kepada BBC, Lamyaa mengatakan dia  memang tak berniat melepas jilbabnya.

"Saya memang tak berencana (mencopot jilbab). Saya hanya ingin membuktikan argumentasi saya," kata Lamyaa.

Kejadian itu sendiri bermula, jelas Lamyaa, ketika ia menulis soal dampak terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat terhadap dirinya, yang seorang perempuan Arab beragama Islam.

"Saya menulis fakta bahwa saya adalah seorang muslimah (dalam grup chat) dan orang itu merasa tidak nyaman, lalu menulis tulisan tadi," kata dia.

Lamyaa mengaku setelah mengunggah foto itu, ia banyak menerima pesan dukungan dan pujian. Bahkan ada yang mengatakan bahwa kejadian itu mengubah cara pandang mereka terhadap jilbab.

Tetapi ada juga yang mengkritiknya. Seorang pengguna Twitter yang menggunakan akun @athenaaaaaa777 menulis, "Jujur, sayang sekali ada gadis-gadis seperti saya yang tidak mendapat perhatian media ketika berjuang menentang praktik-praktik pemaksaan agama."

Tetapi Lamyaa punya jawaban.

"Banyak orang keliru memahami tweet ini, seolah-olah saya mengatakan bahwa tidak ada perempuan yang dipaksa mengenakan hijab. Itu bukan poin saya," kata Lamyaa.

"Ya, banyak perempuan dipaksa mengenakan hijab. Itu mengerikan dan saya salah satu yang sering mengungkapkan hal itu," imbuh dia.

"Saya sendiri memilih untuk mengenakan hijab, untuk diri saya sendiri dan untuk Allah."

Baca Juga: Tampil Kekinian, Giliran Khofifah Luncurkan VLOG

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI