Suara.com - ZTE, raksasa telekomunikasi asal Cina, pada Selasa (18/4/2017) memperkenalkan Pre5G Massive MIMO (multiple-input and multiple-output), sebuah teknologi yang dapat menjembatani jaringan 4G yang sudah eksisting untuk di-upgrade ke jaringan 5G.
Pengenalan Pre5G Massive MIMO ini merupakan bagian dari rangkaian ZTE Leading 5G Innovations Tour 2017, yang bertujuan memperkenalkan rangkaian teknologi telekomunikasi terbaru yang sebelumnya dipamerkan di gelaran Mobile World Congress 2017 Barcelona, Februari lalu.
"Kami berharap operator di Indonesia dapat memakai teknologi yang kami tawarkan," ujar Francis Zhu, Director Strategic Marketing ZTE di Jakarta, Selasa (18/4/2017).
Teknologi Pre5G memungkinkan untuk dapat ditanam di infrastruktur jaringan 4G, alhasil para operator tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk bisa mengimplementasikan teknologi 5G ketika teknologi jaringan seluler terbaru ini diterapkan di dunia pada 2020.
"Teknologi yang kami tawarkan lebih menekan biaya. Menurut perhitungan kami, teknologi tersebut bisa menghemat pengeluaran perusahaan hingga 50 persen," lanjutnya.
Menurut ZTE, teknologi Pre5G telah diimplementasikan di lebih dari 40 jaringan di 30 negara di seluruh dunia. Di Jepang, teknologi ini telah dimanfaatkan secara komersial oleh Softbank.
Ini Teknologi Murah ZTE Sambut Penerapan 5G
Selasa, 18 April 2017 | 21:35 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Indonesia Butuh Dorongan Infrastruktur Digital dalam Kejar Ketinggalan Teknologi 5G
12 Desember 2024 | 21:56 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Tekno | 15:24 WIB
Tekno | 15:03 WIB
Tekno | 14:33 WIB
Tekno | 14:30 WIB
Tekno | 14:20 WIB
Tekno | 13:00 WIB
Tekno | 12:41 WIB
Tekno | 11:58 WIB