Suara.com - AARNet, Google, Indosat Ooredoo, Singtel, SubPartners, dan Telstra hari ini mengumumkan kerjasamanya dengan Alcatel Submarine Networks (ASN). Kerja sama ini untuk membangun sistem jaringan kabel bawah laut internasional baru yang akan menghubungkan Singapura, Indonesia dan Australia.
Setelah pembangunan selesai, sistem kabel INDIGO (sebelumnya dikenal sebagai APX West & Central), kehadiran kabel bawah laut ini akan memperkuat hubungan komunikasi antara Australia dan negara-negara di Asia Tenggara.
Teknologi optik terpadu mutakhir digunakan. Dimana setiap dua pasang kabel serat optik dapat memiliki kapasitas minimal 18 Terabit per detik yang ada kemungkinan ditingkatkan lagi.
Sistem ini akan menggunakan rancangan dua pasang serat optik ‘open cable’ dengan teknologi pembagian spektrum. Anggota konsorsium akan memiliki spektrum tersendiri, sehingga dapat memanfaatkan teknologi ini dan melakukan peningkatan kapasitas sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Wow! Pasangan Ini Dibayar Rp117 Juta Sekali Posting di Instagram
Sistem kabel laut INDIGO membentang sepanjang kurang lebih 9.000 km yang menghubungkan Singapura dan Perth, sampai ke Sydney. Dalam sistem ini terdapat tambahan dua pasang kabel serat optik menghubungkan Singapura dan Jakarta melalui sebuah unit percabangan (branching unit). Sistem kabel laut ini akan mendarat di fasilitas stasiun kabel laut yang saat ini telah ada di Singapura, Australia dan Indonesia.
"Pertumbuhan konsumsi data internet yang mencapai 70% tahun lalu di Asia, membuat investasi di jaringan internasional penting menjawab kebutuhan konsumen dan bisnis," ujar David Burns, Managing Director, Global Services and International, Telstra Group dalam keterangan resminya, Kamis (6/4/2017).
Hal ini, tambahnya, akan menjadi infrastruktur teknologi penting yang menghubungkan Asia Tenggara dan Australia. Sekaligus kelanjutan dari berbagai peningkatan jaringan yang baru-baru ini dilakukan Telstra untuk memenuhi permintaan data dan konektivitas yang lebih baik dari konsumen di Asia Pasifik.
“Kerja sama strategis ini adalah pencapaian yang besar bagi dunia riset dan edukasi Australia,” ungkap Chris Hancock, CEO, AARNet.
Sementara itu, Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat Ooredoo, mempertegas komitmen peruahaan untuk menyediakan akses digital dan telekomunikasi yang baik bagi Indonesia.
Baca Juga: Foto si Seksi Antre Daftar Wajib Militer Ini Kagetkan Dunia
"Konsorsium INDIGO adalah kerja sama penting dan strategis bagi Indosat Ooredoo yang akan menyediakan layanan digital bagi masyarakat Indonesia," ujarnya.
Dia menambahkan, ketersediaan infrastruktur jaringan berkecepatan tinggi, baik dari dan menuju Indonesia, sangat penting bagi konsumen bisnis dan personal di Indonesia agar dapat terhubung dengan konten global.
Sedangkan Ooi Seng Keat, Vice President, Carrier Services, Group Enterprise, Singtel, mengatakan, pembangunan INDIGO sesuai dengan peningkatan permintaan jaringan pita lebar berkecepatan tinggi antara Asia dan Australia.
"Sistem kabel ini melengkapi jaringan global kami yang menghubungkan Asia, Amerika Serikat, Eropa, Australia dan Timur Tengah. INDIGO akan menyediakan jalur data super cepat bagi Singtel dan anak perusahaan kami, Optus," kata dia.
ASN akan membangun sistem komunikasi kabel laut ini, yang diharapkan selesai pada pertengahan 2019.