Studi: Perangkat Samsung Ber-OS Tizen Mudah Diretas!

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 05 April 2017 | 15:59 WIB
Studi: Perangkat Samsung Ber-OS Tizen Mudah Diretas!
Logo Samsung. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bulan lalu, situs WikiLeaks menerbitkan ribuan dokumen yang mengungkapkan berbagai metode yang digunakan CIA untuk masuk ke perangkat elektronik. Sebagian besar alat peretas yang menjadi target adalah smartphone dan komputer.

Banyak orang terkejut mengetahui bahwa Samsung Smart TV pun mudah rentan diretas. Namun, kabar terbaru mengungkap hal lebih mengagetkan.

Salah satu peneliti keamanan Israel menunjukkan bahwa Smart TV Anda bukan satu-satunya perangkat Samsung yang dapat diretas. Amihai Neiderman, kepala penelitian di Equus Software, telah menemukan bahwa sistem operasi Tizen yang digunakan pada jutaan Samsung smartphone, dan peralatan pintar lainnya rawan masalah keamanan.

Seluruh urusan dimulai ketika Neiderman membeli TV bertenaga Tizen untuk rumahnya. Setelah menemukan buruknya kode di TV, peneliti memutuskan membeli beberapa Samsung smartphone yang menggunakan OS Tizen dan mengujinya.

Baca Juga: Indonesia Jadi Saksi Debut Xiaomi Redmi 4X, Dibanderol Rp 2 Juta

Neiderman berhasil mendeteksi 40 kerentanan yang tidak diketahui, yang dapat memungkinkan seseorang dari jarak jauh meretas perangkat yang dengan menggunakan OS Tizen. Sebagai perbandingan, CIA membajak dokumen yang dijelaskan dalam WikiLeaks terdapat pada Samsung Smart TV dan diperlukan seseorang untuk menginstalnya pada televisi melalui USB stick.

Menurut Neiderman, banyak basis kode Tizen telah dipinjam oleh Bada, mobile OS Samsung tua yang dihentikan. Tetapi sebagian besar kerentanan berasal dari kode yang secara khusus ditulis untuk Tizen dalam dua tahun terakhir.

Dari semua risiko keamanan, Neiderman menunjukkan satu cacat desain tertentu yang paling parah. Ini melibatkan Tizen Store, yang merupakan alternatif Samsung untuk Google Play. Peneliti mengklaim bahwa kerentanan terjadi di app memungkinkan dia membajak software untuk memberikan kode berbahaya ke Samsung TV-nya.

Seperti yang Anda ketahui, Samsung melihat Tizen sebagai cara utama untuk mengurangi ketergantungan pada Android. Meskipun raksasa teknologi telah merilis sejumlah smartphone yang menjalankan OS itu di negara-negara seperti India dan Rusia, ada spekulasi bahwa kita mungkin akan melihat sistem yang dipekerjakan secara lebih luas dalam waktu dekat.

Neiderman mengatakan atas penemuan baru-baru ini, dirinya diminta Samsung untuk menyarankan perusahaan mempertimbangkan kembali memberlakukan secara massal Tizen ke ponsel sebelum melakukan rekonstruksi utama kode. [Phonearena]

Baca Juga: Ditemukan Petunjuk Baru tentang Misteri Tambang Raja Sulaiman

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI