Insinyur Ini Nikahi Robot Bikinannya setelah Gagal Dapatkan Istri

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 05 April 2017 | 07:19 WIB
Insinyur Ini Nikahi Robot Bikinannya setelah Gagal Dapatkan Istri
Zheng Jiajia dan istrinya, Yingying, yang tak lain adalah robot bikinannya sendiri (sumber: Qianjiang Evening News).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang insinyur pakar kecerdasan buatan (artificial intelligence / AI) di Cina memutuskan untuk menikahi robot bikinannya sendiri, karena putus asa mencari kekasih untuk dinikahi.

Zheng Jiajia yang berusia 31 tahun memutuskan untuk menikahi Yingying, robot berparas perempuan Asia bikinannya, karena gagal menemukan kekasih manusia. Ia juga gerah karena selalu ditanyai soal pasangan hidup orang keluarganya.

Yingying sendiri dibuat Zheng pada tahun 2016 lalu, demikian dilaporkan The Guardian, Selasa (4/4/2017), mengutip Qianjiang Evening News.

Sebelum menikah dengan Yingying, Zheng bahkan sempat berpacara dengan robot cantik itu selama dua bulan. Merek menikah di kota Hangzhou, sebuah kota di Cina bagian timur. Upacara pernikahan itu dihadiri oleh sejumlah teman dan ibu Zheng.

Meski tak disahkan oleh negara, upacara pernikahan itu digelar dalam adat-istiadat Cina. Yingying mengenakan busana merah dalam upacara pernikahan itu.

Cina memang salah satu negara dengan jumlah lelaki dan perempuan yang paling jomplang di dunia. Ini disebabkan oleh praktik aborsi selektif, yang menyasar bayi-bayi perempuan, setelah Cina menerapkan kebijakan yang melarang setiap keluarga memiliki lebih dari satu orang anak.

Di Cina ada 113,5 lelaki untuk hanya 100 perempuan. Dengan kata lain, jumlah lelaki lebih banyak ketimbang perempuan, sehingga sangat sukar bagi lelaki, termasuk Zheng, untuk mencari pasangan hidup.

Adapun Yingying termasuk robot yang cukup cerdas. Ia bisa membaca sejumlah aksara Cina dan mengucapkan beberapa kata sederhana. Tetapi Zheng mengatakan ia akan terus mengupgrade istrinya sehingga bisa berjalan dan melakukan pekerjaan rumah tangga.

Untuk saat ini, Zheng masih harus memikul istrinya, yang berbobot 30 kilogram itu, ke mana-mana.

Zheng sendiri, yang sebelumnya bekerja di perusahaan telepon seluler Cina, Huawei, kini fokus mengembangkan sebuah perusahaan rintisan yang bergerak di bidang AI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI