Suara.com - Tinder lebih dikenal sebagai tempat untuk mencari jodoh dan revolusi berkencan. Tapi seorang mahasiswa genius dari St Louis justru menemukan manfaat lain dari aplikasi ini.
Maggie Archer adalah pengguna Tinder berusia 20-tahun dari St Louis. Sebagai Buzzfeed ia mencatat, telah menggunakan aplikasi tersebut dengan cara baru.
Dirinya diketahui menggunakan dan menyalahgunakan gerombolan single putus asa yang terdapat pada aplikasi tersebut. Kemudian pada bagian pesan pribadi, dia menempatkan pesan yang memiliki makna bias.
"Kirimkan saya 5 dolar AS (Rp66 ribuan), lihat apa yang terjadi," tulis pesannya.
Baca Juga: iPhone 8 Bakal Disematkan Fitur Kamera Baru yang Revolusioner
Pengguna melakukan pembayaran melalui PayPal dan sebagai imbalannya, mereka tak tertandingi. Menurut Buzzfeed, Archer mengumpulkan lebih dari 100 dolar AS atau sekitar Rp1,3 jutaan dalam seminggu.
Ini bukan teknis penipuan, Archer tidak benar-benar menjanjikan apa-apa. Reaksi yang mungkin timbul adalah harapan dari orang-orang tersebut setelah mengirimkan uang.
Dari apa yang dilakukannya, satu dari lima orang bersedia mengirim uangnya. Salah satu alasan mendorong ada kemungkinan rata-rata pengguna Tinder 20% lelaki berpikir dengan 5 dolar AS itu akan membeli Anda untuk kencan.
Namun, Tinder meminta uang karena tindakan Archer dinilai sebagai pelanggaran persyaratan layanan. Selain itu, perusahaan mengatakan bahwa siapa pun yang melakukannya kemungkinan akan dilaporkan dan kemudian dilarang menggunakan aplikasi tersebut.
Itulah yang terjadi pada Archer, dia mengatakan bahwa beberapa hari setelah menghapus aplikasi, Tinder mengirimkan email dan mengatakan akunnya telah ditangguhkan. [BGR]
Baca Juga: Sebut Kepanjangan SBY, Bocah Ini Malah Bikin "Ngakak"