Riset: Pelajar Negara Religius Buruk dalam Sains dan Matematika

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 28 Maret 2017 | 13:25 WIB
Riset: Pelajar Negara Religius Buruk dalam Sains dan Matematika
lustrasi anak belajar matematika. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebagai solusi, Profesor Stoet menyarankan negara-negara religius meningkatkan standar pendidikan serta mengeluarkan beragam pelajaran agama dari kurikulum dan juga kebijakan publik.

Ia mengatakan, solusi seperti itu tidak lantas berarti sekolah-sekolah dilarang mengajarkan seluruh aspek keagamaan.

"Pelajaran agama di sekolah-sekolah sebaiknya hanya sebatas mendedah nilai-nilai moralistik yang terdapat dalam cerita-cerita di teks suci. Sementara hal-hal yang bersifat keimanan, tak perlu dibuatkan jam pelajaran khusus. Sebab, soal keimanan bersifat sangat private dan berbeda bagi setiap orang," tandasnya.

Baca Juga: Sudah Enam Minggu, Mayat Kim Jong Nam Belum Diambil Keluarga

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI