Asosiasi Pusat Belanja Indonesia: Situs Belanja Online Ancam Mal

Selasa, 21 Maret 2017 | 17:21 WIB
Asosiasi Pusat Belanja Indonesia: Situs Belanja Online Ancam Mal
Suasana salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Senin (3/7) [Suara.com/Kurniawan Mas'ud].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perkembangan situs-situs belanja online diakui mengancam pusat-pusat perbelanjaan di Indonesia. Meski demikian, mal diyakini tidak akan benar-benar terhapus.

"Belanja online, seperti saya selalu bilang, mengancam pusat perbelanjaan," kata Sekretaris Jendral Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alfonsus Wijaya di dalam konferensi pers perkenalan GoToMalls.com, Selasa (21/3/2017) di Jakarta.

Mal yang paling rentan untuk terhapus, kata Alfonsus, adalah yang menyasar kelas menengah ke bawah. Pasalnya, mereka tidak bisa memberikan satu-satunya kelebihan pusat perbelanjaan dibanding belanja online saat ini yaitu pengalaman berbelanja lebih serta gaya hidup kekinian.

Alfonsus mencontohkan mal-mal mewah yang mampu membangun berbagai sudut bagus untuk berswafoto.

"Barang-barang high-end kan, juga lebih sulit kalau berbelanja lewat online," tuturnya.

Pesatnya pertumbuhan berbagai laman daring belanja online juga menuntut berbagai perubahan dari mal. Pengembang mal kini harus lebih mendekatkan lokasinya dengan perumahan-perumahan konsumen potensial mereka. Selain itu, strategi pemasaran pun harus dipadukan dengan dunia digital.

"Dulu kan lebih terpusat. Tapi, kalau kita lihat sekarang, perkembangan mal di Bekasi dan Serpong, Tangerang itu luar biasa sekali," ucap Alfonsus lagi.

Di tengah kondisi ekonomi yang sedang sulit beberapa tahun belakangan ini, traffic ke mal, ucap Alfonsus, masih naik 7-8 persen.

"Itu rata-rata nasional traffic mal di Indonesia."

Sekretaris Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Haryanto Pratantara mengakui penetrasi belanja online di Indonesia sangat luar biasa, didukung oleh penetrasi ponsel pintar yang teramat agresif. Pada 2015 saja, pertumbuhan belanja online mencapai 65 persen dibanding setahun sebelumnya.

"Akan tetapi secara value masih sangat kecil, hanya 1 persen dari total belanja ritel Indonesia. Mau nanti naik 200-300 persen pun masih akan beberapa persennya dari total belanja ritel Indonesia," ungkap dia.

GoToMalls.com sendiri merupakan laman daring berbasis geo-located yang bertujuan memberikan referensi pusat perbelanjaan, brand, promosi, dan diskon yang sedang berlangsung. Kupon-kupon online dapat ditukarkan secara langsung di peritel offline.

GoToMalls.com berharap dapat kembali menggairahkan pusat-pusat perbelanjaan melalui promosi-promosi dari mal tersebut yang disebarkan melalui mereka. GoToMalls.com bekerja sama antara lain dengan Indosat Ooredoo dan Grab.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI