Peretas Ini Paling Dicari di Dunia

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 14 Maret 2017 | 09:40 WIB
Peretas Ini Paling Dicari di Dunia
Ilustrasi peretas (hacker). (Shutterstock/Benoit Daoust)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak orang yang belum mengenal siapa Evgeniy Mikhailovich Bogachev. Dia memiliki hobi berkendara mobil, berpetualang dengan perahu, menyukai uang, dan pakar mencuri identitas.

Dia juga dicari FBI dengan iming-iming hadiah 3 juta dolar AS atau sekitar Rp40 miliaran. Nilai tertinggi yang pernah ditawarkan untuk seorang cybercriminal.

Ini bukan penipuan karena kabar tersebut diumumkan langsung dari Ian Fleming. Seperti dikutip The New Yor Times yang memprofilkan hacker asal Rusia berusia 33 itu.

Bogachev tinggal di Anapa, sebuah kota resor di Laut Hitam di selatan Rusia. Menurut laman Most Wanted FBI, dia pakar akan kejahatan cyber yang senang berpetualang dengan perahu dan mungkin melakukan perjalanan ke beberapa lokasi sepanjang Laut Hitam.

Baca Juga: Presiden Jokowi Pamer Anak Kambing di Facebook

Ketika dia tidak berlayar, Bogachev dilaporkan mampu mengambil kendali sebanyak satu juta komputer di seluruh dunia dan memungkinkan berbagai badan intelijen Rusia memata-matai isinya. Menurut FBI, dia juga mampu mencuri ratusan juta dolar dari rekening bank yang tidak dicurigai, beberapa di antaranya berbasis di Amerika Serikat.

The New York Time juga melaporkan Bogachev memiliki dua Villa di Perancis. Tampaknya, dia juga memiliki tiga paspor Rusia yang berbeda dengan nama yang berbeda, untuk membantunya melintasi perbatasan.

Ketika dia tidak berlibur, FBI mengatakan bahwa Bogchev tetap sibuk menciptakan malware untuk menghancurkan dunia. Salah satunya program GameOver ZeuS, yang mampu melewati keamanan bank selama bertahun-tahun tanpa terdeteksi.

Hingga kini tidak ada cara yang jelas bagi otoritas Amerika untuk menangkap Bogachev. Rusia tidak akan membiarkan pihak berwenang AS merebut dia di kota resor di mana dia tinggal, karena kedua negara tidak memiliki perjanjian ekstradisi.

Bahkan, administrasi Putin mengatakan, tidak akan menangkapnya kecuali mereka Bogachev melakukan kejahatan di Rusia. Untuk saat ini, dia masih hidup dengan gaya penjahat glamour. Bogchev dilaporkan membantu mata-mata pemerintah Rusia yang tersebar di seluruh dunia. [Gizmodo]

Baca Juga: Apakah Mona Lisa sedang Tersenyum? Ini Versi Ilmuwan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI