Ilmuwan Kembangkan Penyembuh Kanker dari Hiu

Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 13 Maret 2017 | 20:00 WIB
Ilmuwan Kembangkan Penyembuh Kanker dari Hiu
Ilustrasi Hiu Putih Besar [AFP/Okiknawa Churaumi Aquarium]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para pakar kesehatan yakin, hiu merupakan salah satu hewan yang mampu “menolak” kanker.

Sudah sejak lama mereka pun meyakini bahwa hiu mampu menyembuhkan sendiri luka-luka yang dideritanya.

Mengapa para pakar memiliki keyakinan tersebut? Berdasarkan studi yang telah mereka pelajari selama beberapa tahun terakhir, hiu merupakan mahkluk hidup yang sudah berevolusi selama 400 juta tahun.

Hewan ini merupakan salah satu yang tertua di planet ini, sehingga mereka memiliki trik tersendiri agar mampu bertahan hidup.

Baca Juga: Lihat Foto Selfie Teman, Bikin Perempuan Tak Percaya Diri?

Seperti dilansir The Huffington Post, para ilmuwan mengetahui, makhluk kuno ini merupakan penyembuh luka yang super efektif. Kini mereka menduga, hiu memiliki kemampuan besar untuk melawan kanker.

Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan hubungan antara mekanisme bertahan hidup alami hiu dengan sistem kekebalan tubuh mereka. Jika dikembangkan secara konsisten, para ahli berpendapat akan ada pendekatan baru bagi pengobatan penyakit kanker pada manusia.

Dua Gen Hiu Mampu Hambat Kanker
Peneliti berhasil mengidentifikasi dua gen kekebalan tubuh, yaitu legumanin dan Bag1, yang jika terekspresi pada manusia akan berhubungan dengan pertumbuhan kanker. Pada hiu, kedua gen ini tampaknya telah dimodifikasi sebagai hasil dari seleksi alam yang telah berjalan selama jutaan tahun.

Mereka memperkirakan, protein yang dihasilkan oleh gen hiu ini mungkin memiliki fungsi baru, yaitu berpotensi melindungi makhluk hidup lain dari kanker.

Pada manusia, gen Bag1 sering terlibat dalam menghambat kematian sel, sehingga sel yang dimaksud tersebut masih diperbolehkan untuk hidup dan tidak dibunuh.

Baca Juga: Imam Besar Istiqlal: Berdosa Massal Manakala Tolak Salati Jenazah

Beberapa studi, kata Mahmood Shivji, pemimpin studi dan direktur ova Southeastern University’s Save Our Seas Shark Research Center, menunjukkan sifat antitumor senyawa hiu dalam studi laboratorium.

"Kami sekarang melihat bukti adanya adaptasi evolusioner dalam gen kekebalan hiu tertentu, yang mungkin dapat menghambat pertumbuhan kanker pada manusia," tambahnya.

Shivji mengatakan para pakar perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi kemungkinan bahwa hiu tahan terhadap kanker dan bisa dikembangkan sebagai antikanker pada manusia.

Namun demikian ia menyatakan, makan daging hiu tidak akan menyembuhkan atau mencegah kanker pada manusia. Tingginya tingkat merkuri dalam daging hiu bahkan bisa merusak kesehatan manusia.

"Sekarang kami memiliki alasan penting untuk memastikan bahwa kita tidak kehilangan hewan-hewan luar biasa karena overfishing, seperti yang saat ini terjadi di banyak bagian dunia," kata Shivji lagi.

Ia menambahkan, banyak hewan purba yang justru memberi manfaat besar bagi perkembangan biomedis tertentu.

Hiu bukan satu-satunya makhluk yang bisa menjadi kunci pengobatan kanker revolusioner. Awal bulan ini, para ilmuwan di Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka juga mempertimbangkan DNA gajah untuk dikembangkan menjadi pembunuh sel-sel kanker.

DNA gajah ini bahkan juga disebut-sebut mampu menghentikan serangan kanker. (Nessy Febrinastri)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI