"Kami sekarang melihat bukti adanya adaptasi evolusioner dalam gen kekebalan hiu tertentu, yang mungkin dapat menghambat pertumbuhan kanker pada manusia," tambahnya.
Shivji mengatakan para pakar perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi kemungkinan bahwa hiu tahan terhadap kanker dan bisa dikembangkan sebagai antikanker pada manusia.
Namun demikian ia menyatakan, makan daging hiu tidak akan menyembuhkan atau mencegah kanker pada manusia. Tingginya tingkat merkuri dalam daging hiu bahkan bisa merusak kesehatan manusia.
"Sekarang kami memiliki alasan penting untuk memastikan bahwa kita tidak kehilangan hewan-hewan luar biasa karena overfishing, seperti yang saat ini terjadi di banyak bagian dunia," kata Shivji lagi.
Baca Juga: Lihat Foto Selfie Teman, Bikin Perempuan Tak Percaya Diri?
Ia menambahkan, banyak hewan purba yang justru memberi manfaat besar bagi perkembangan biomedis tertentu.
Hiu bukan satu-satunya makhluk yang bisa menjadi kunci pengobatan kanker revolusioner. Awal bulan ini, para ilmuwan di Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka juga mempertimbangkan DNA gajah untuk dikembangkan menjadi pembunuh sel-sel kanker.
DNA gajah ini bahkan juga disebut-sebut mampu menghentikan serangan kanker. (Nessy Febrinastri)
Baca Juga: Imam Besar Istiqlal: Berdosa Massal Manakala Tolak Salati Jenazah