Suara.com - Genap 72 tahun sudah Indonesia menyatakan diri merdeka, tapi ternyata, status itu tak bisa menutup-tutupi masih banyak masyarakat yang hidup melarat bak era penjajahan.
Setidaknya, itulah yang dihadapi seorang bocah berusia 15 tahun bernama Muhammad Holil. Bocah putus sekolah itu, sejak satu dasawarsa terakhir, seorang diri merawat sang nenek yang buta akibat penyakit katarak.
Holil dan sang nenek tinggal di sebuah rumah bambu yang sudah reot di Dusun Gempal, Desa Kertosari, RT5/RW7, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember.
Baca Juga: Malaysia Kepung Kantor dan 'Sandera' Staf Kedubes Korut
Kisah Holil tersebut, terungkap ketika seorang netizen mengunggah video keseharian Holil bersama sang nenek, ke akun media sosial Instagram @suisbapeduli.jember, Senin (6/3/2017).
Dalam keterangan video itu, dituliskan Holil putus sekolah ketika dirinya masih duduk di bangku kelas 4 SD. Praktis, selama 10 tahun terakhir, ia seorang diri mengurus sang nenek yang bernama Mbah Marsiah.
“Mbah Marsiah berusia 65 tahun memunyai 3 orang anak. Dua anaknya tinggal lumayan dekat dengan Mbah Marsiah. Sementara satu anak lainnya, yakni ayah Holil, bekerja sebagai buruh bangunan di Bali,” tulis akun @suisbapeduli.jember.
Untuk sekadar bertahan hidup berdua, Holil sehari-hari bekerja mencari kayu bakar. Tatkala musim panen, ia biasanya mengumpulkan bulir-bulir padi sisa panen di sawah milik orang lain untuk dijual.
Kedua anaknya, sesekali membagi penghasilannya untuk Mbah Marsiah dan Holil. Tapi, Holil dan neneknya sudah terbiasa makan nasi bercampur garam, kalau tidak memunyai uang untuk membeli lauk pauk.
Baca Juga: "Backpacker" Inggris Dua Bulan Diculik dan Diperkosa di Australia
“Holil terlihat sabar dan telaten saat merawat neneknya, dikarenakan ibu holil sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Mereka perlu bantuan kita,” pinta akun @suisbapeduli.jember.