Lelaki Lansia Ini Meninggal Setelah Tangkap Pokemon Langka

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 07 Maret 2017 | 07:25 WIB
Lelaki Lansia Ini Meninggal Setelah Tangkap Pokemon Langka
Ilustrasi permainan Pokemon Go (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pokemon Go 'kembali' memakan korban. Seorang lelaki pensiunan berusia 67 tahun meninggal setelah berhasil menangkap Pokemon langka Lapras. Lelaki ini terkena serangan jantung di dekat pintu masuk MRT Bayfront, Singapura.

Istri almarhum yang berusia 66 tahun mengatakan kepada wartawan bahwa sebelum kejadian, almarhum keluar berburu Pokemon di MBS, seperti dikutip Lianhe Wanbao.

Menurut dia, suaminya sering bermain Pokemon Go. Pada hari kejadian, seluruh anggota keluarga tengah telah bertemu makan bersama untuk merayakan ulang tahun salah satu anggota keluarga lainnya.

Setelah makan, almarhum pulang kemudian pergi menuju ke MBS untuk menangkap Pokemon.

Baca Juga: Acer Aspire GX, Perangkat Gaming Ini Bisa Isi Baterai

"Ada panggilan mendadak dari rumah sakit jam 6 pm lewat," ucap sang istri.

Staf medis mengatakan diriya dipanggi untuk melihat lelaki malang itu untuk terakhir kalinya.

"Pada saat itu, aku tahu hal yang buruk akan terjadi," katanya.

Dia juga mengatakan kepada wartawan bahwa suaminya memang memiliki riwayat penyakit jantung. Sehingga ketika dia menerima telepon dari rumah sakit, ia langsung curiga bahwa suaminya telah terkena serangan jantung.

Menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan dari Angkatan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF), pada 17:30 (26/2), paramedis melaporkan seorang lelaki dilarikan ke Rumah Sakit Umum Singapura (SGH). Lelaki itu meninggal tak lama setelah dirawat.

Baca Juga: Lompat Tanpa Bra, Nikita Mirzani Pamerkan Aset Besarnya

Dari GPS di handphone almarhum menunjukkan bahwa lelaki lansia itu memang telah menangkap Pokemon di MBS. Ia telah berhasil menangkap monster langka 'Lapras' dan rakasa generasi kedua, 'Granbull', sebelum terserang jantung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI