Suara.com - Chief Executive Officer (CEO) Yahoo, Marissa Mayer, mengembalikan bonus tahunan yang diterimanya, sebagai bentuk tanggung jawab atas kasus peretasan yang menimpa Yahoo pada kuartal ketiga 2016. Di samping merelakan bonusnya lepas, Mayer juga tak mengambil bonus saham (equity grant).
Hal itu, sebagaimana dilansir Business Insider pada Kamis (2/3/2017), diutarakan sendiri oleh Mayer melalui blognya.
Di awal tulisannya, Mayer menjelaskan soal peretasan sebelumnya di masa kepemimpinannya pada akhir 2014.
"Pada pengujung 2014, kami menjadi korban peretasan yang didukung oleh sebuah negara, dan kami melaporkan hal itu plus 26 pengguna Yahoo yang menjadi korban ke penegak hukum," ujar dia.
"Sewaktu saya mengetahui bahwa pengguna Yahoo dalam jumlah besar terkena peretasan dan dicuri datanya di September 2016, saya dengan tim bergerak untuk mengumumkan hal ini kepada pengguna, regulator, dan institusi pemerintah. Bagaimana pun, saya (adalah) CEO korporasi ini, dan berhubung insiden ini terjadi di masa saya, saya bakal melepaskan bonus tahunan saya serta bonus saham saya (di 2016)," sambung Mayer.
Adapun bonus-bonus itu, menurut Mayer, akan didistribusikan kepada para karyawan Yahoo.
Peretasan Yahoo di September 2016 disebut-sebut sebagai peretasan terbesar yang pernah dialami sebuah korporasi teknologi dalam sejarah. Lantaran peretasan ini pula, Verizon menurunkan nilai akuisisi Yahoo secara drastis menjadi hanya 250 juta dolar AS (Rp3,33 triliun).
Gara-gara Kasus Peretasan, Bos Yahoo Kembalikan Bonus Tahunan
Kamis, 02 Maret 2017 | 14:27 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Masih Pakai Yahoo? Kini PHK Massal dan Rombak Strategi Bisnis
01 Mei 2024 | 15:17 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Tekno | 22:27 WIB
Tekno | 22:17 WIB
Tekno | 21:27 WIB
Tekno | 20:37 WIB
Tekno | 20:32 WIB
Tekno | 19:15 WIB
Tekno | 18:45 WIB