Suara.com - Samsung berjuang mati-matian melawan merek-merek ponsel pintar lokal di Cina. Kebangkitan 'jagoan-jagoan lokal' telah membuat pangsa pasar dan posisi Samsung melorot cukup jauh di Cina dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 2014, Samsung masih merajai pasar ponsel di 'Negeri Tirai Bambu'. Pada 2016, posisi Samsung, menurut Nikkei Asian Review, Jumat (24/2/2017), anjlok ke posisi enam.
Analis mengatakan, melorotnya 'kue penjualan' Samsung di Cina antara lain disebabkan oleh semakin perkasanya merek-merek lokal. Hal ini ditambah lagi dengan kegagalan total Galaxy Note 7 yang membuat konsumen semakin berpindah ke produk dalam negeri.
Di samping itu, kurang baiknya hubungan Cina-Korea Selatan turut berpengaruh pada bisnis Samsung di sana.
Baca Juga: Wuidih.. Tanker Seharga Rp157 Miliar Dijual Lewat eBay
Berdasarkan data yang dirilis Sigmaintell Consulting, pada 2014, Samsung menduduki takhta pasar Cina dengan pangsa pasar 16,6 persen berdasarkan shipment volume. Pada 2015, Huawei merebut takhta Samsung dan pangsa pasar Samsung tereduksi menjadi 6,7 persen berdasarkan shipment volume.
Di 2016, Huawei mempertahankan mahkota mereka, sedangkan pangsa pasar Samsung turun lagi menjadi 4,4 persen berdasarkan shipment volume. Samsung juga harus merosot ke peringkat enam.
Pabrikan lokal lain, Oppo, pada tahun lalu juga menyalip Samsung untuk berada di ranking lima besar pasar ponsel pintar Cina. Oppo mendapat 'durian runtuh' dari kegagalan Galaxy Note 7 yang gampang terbakar hingga harus ditarik dari seluruh dunia dan dihentikan penjualannya.
Di pasar televisi pun, Samsung mesti terjerembab dari posisi lima di 2014 menjadi peringkat delapan di 2016.
Rumor rencana pemutusan hubungan kerja pun menyeruak, meski belum ada konfirmasi apa pun dari Samsung.
Baca Juga: Lihat Apa yang Terjadi pada Bocah yang Ketiduran saat Pramuka Ini