7 Planet Mirip Bumi Ditemukan, Berpotensi Dihuni Alien

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 23 Februari 2017 | 15:59 WIB
7 Planet Mirip Bumi Ditemukan, Berpotensi Dihuni Alien
Sistem tata surya TRAPPIST-1 yang memiliki tujuh planet mirip Bumi dan tiga di antaranya berpotensi memiliki kehidupan (AFP/R.Hurt / T.Pyle / European Southern Observatory).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para astronom telah berhasil menemukan tujuh planet berukuran mirip Bumi dalam sebuah tata surya di posisi yang relatif dekat dengan Bumi, demikian diwartakan Reuters yang mengutip sebuah hasil studi yang diterbitkan pada Rabu (22/2/2017).

Lebih unik lagi, tiga dari tujuh planet itu mengitari bintang induk mereka pada jarak yang tepat - cukup untuk membuat air mengalir di permukaan ketiganya - dan karenanya membuka peluang adanya kehidupan alien di tiga planet itu.

Bintang induk pada tata surya itu dinamai TRAPPIST-1. Ukurannya kecil dan terletak di konstelasi Aquarius. Jaraknya sekitar 40 tahun cahaya dari Bumi - jarak yang termasuk dekat dalam standar astronomi.

Para peneliti yang menemukan tujuh planet itu kini berharap bisa menggelar studi lanjutan, untuk memindai atmosfer planet-planet tersebut dan menemukan jejak-jejak kimiawi akan adanya tanda-tanda kehidupan di sana.

"Penemuan ini memberikan petunjuk bahwa menemukan Bumi kedua bukan lagi sebuah pengandaian, tetapi hanya soal kapan ia ditemukan," kata Thomas Zurbuchen, kepala peneliti dari badan antariksa Amerika Serikat (NASA).

Penemuan itu sendiri diulas dalam jurnal Nature pekan ini.

"Untuk pertama kalinya banyak planet berukuran mirip Bumi ditemukan di sekitar sebuah bintang," kata Michael Gillon dari University of Liege, Belgia, yang memimpin riset tersebut.

Selama ini para ilmuwan telah fokus mencari planet berukuran mirip Bumi, yang memiliki permukaan berbatu, dan memiliki suhu yang tepat sehingga air bisa mengalir di permukaanya. Syarat-syarat ini diyakini bisa mendukung adanya kehidupan dalam sebuah planet.

Adapun diameter TRAPPIST-1 hanya 8 persen dari diameter Matahari. Para ilmuwan meneliti arsitektur tata surya ini dengan mengamati perubahan cahaya TRAPPIST-1 ketika planet-planetnya bergerak di antara bintang induk mereka itu dan Bumi.

Karena ukurannya sangat kecil dan relatif lebih dingin, TRAPPIST-1 memiliki zona habitasi - area di sekitar bintang yang memungkinkan sebuah planet memiliki syarat-syarat pendukung kehidupan - yang sangat rapat.

Di dalam zona habitasi itulah tiga dari planet yang berukuran mirip Bumi itu terletak.

"Mereka membentuk sebuah sistem yang sangat padat. Ketiga planet itu bisa memiliki air dalam bentuk cair dan mungkin kehidupan," kata Gillon.

Bahkan jika belum ada kehidupan di tiga planet itu saat ini, masih banyak waktu tersedia agar kehidupan bisa muncul. TRAPPIST-1 diperkirakan berusia 500 juta tahun dan diperkirakan masih bisa bertahan hingga 10 triliun tahun.

Matahari kita, sebagai perbandingan, diperkirakan bisa bertahan hingga 10 miliar tahun dan kini sudah menjalani separuh dari harapan hidup itu.

Dalam beberapa miliar tahun ke depan, ketika matahari kehabisan bahan bakarnya dan tata surya kita luluh-lantak, TRAPPIST-1 masih tergolong bintang belia.

"Ia membakar hidrogen dengan sangat perlahan, sehingga ia bisa bertahan hingga 10 triliun tahun. Ini waktu yang cukup untuk melahirkan kehidupan," tulis Ignas Snellen dari Observatorium Leiden, Belanda, yang menulis sebuah esai terkait temuan itu di jurnal Nature.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI