Suara.com - Professor Sujoy K. Guha asal India bisa jadi merupakan sosok yang paling ambisius terhadap konsep kontrasepsi bagi lelaki. Sudah 37 tahun lamanya, ia menantikan karyanya untuk diperkenalkan pada dunia.
Pada tahun 1979, Guha menerbitkan makalah pada Scientific Journal Contraception dan membuat gagasan mengenai molekul obat ciptaannya yang diberi nama Risug.
Idenya sederhana, semua partikel dalam Risug membawa muatan listrik dan dapat dijinakkan oleh muatan yang berlawanan. Sperma bermuatan negatif dapat dijinakkan oleh ion positif dari polimer obat Risug. Polimer ini dimasukkan dengan suntikan tunggal ke skrotum.
Risug sendiri mengandung formula styrene maleic acid anhydride ditambah dimethyl sulfoxide (SMA+DMSO).
Baca Juga: Mitos Keliru Seputar Alat Kontrasepsi yang Perlu Anda Tahu
Alat kontrasepsi bagi lelaki bisa dikatakan merupakan hal yang tidak biasa. Hampir seluruh metode kontrasepsi menjadikan perempuan sebagai target sasaran.
Situs National Health Service di Inggris menyimpulkan ada 16 metode kontrasepsi yang terdaftar dan 13 diantaranya untuk perempuan.
Pilihan untuk laki-laki hanyalah penggunaan kondom, vasektomi dan withdrawal (penarikan).
Di bulan Oktober tahun 2016 lalu, santer diberitakan mengenai uji klinis alat kontrasepsi hormonal bagi pria yang masih dalam pengembangan terpaksa diberhentikan karena memiliki efek samping yang dialami oleh subjek percobaan.
Dua tahun lalu, Motherboard bertanya-tanya mengapa Risug belum juga dilempar ke pasaran. Rata-rata waktu untuk sebuah obat yang berawal dari ide hingga akhirnya dilempar ke pasaran memakan waktu 10 sampai 15 tahun.
Baca Juga: Bentuk Alat Kontrasepsi Apa yang Tepat Bagi Ibu Baru Melahirkan?
Risug sendiri sudah diuji kepada 282 subyek di sepuluh rumah sakit, dan hasilnya ajaib, Risug menunjukkan efektivitas lengkap tanpa efek samping.
Dewan Riset Medis di India sendiri rencananya akan mengajukan permohonan secara resmi ke organisasi pengendalian obat-obatan di India.
Meski puluhan tahun tertunda, rencana pelemparan Risug ke pasaran sepertinya tak akan lama lagi. Guha mengaku sudah merencanakan dua tempat di Delhi sebagai pusat pembuatan Risug.
"Saya tidak menunggu perusahaan lebih lama lagi. Saya seorang ilmuan, bukan marketing," tutur pria India tersebut seperti yang dikutip dari Vice.news. (Risna Halidi)