Suara.com - Program "Rumah untuk Rakyat" milik Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno, mendadak tampil sebagai topik terpopuler di Twitter, Jumat (17/2/2017).
Program tersebut berintikan warga ibu kota bisa membeli rumah yang diinginkan, tanpa terlebih dulu membayar uang muka atau downpayment (DP). Hingga Jumat siang, tagar "DP 0%" menjadi terpopuler ketiga di Twitter Indonesia.
Namun, program itu menjadi populer di media sosial justru karena netizen menganggap hal tersebut tidak masuk di akal untuk diterapkan.Bahkan ada yang menilai program itu hanya "akal-akalan" demi meraih simpati dan mendulang suara saat pilkada.
“DP 0%. Jelas pak ‘menteri’ @aniesbaswedan jualan Mimpi Dalam program nya. Maklum, Namanya jg pengen Jd GUBERNUR," tulis akun @aoi_vainn.
Baca Juga: Anies Mau "Drainase Vertikal", Ahok Tetap Normalisasi Sungai
"Tanah gak akan tumbuh,reklamasi saja ditentang,lalu jualan kecap rmh dp 0%,tdk msk akal," tutur akun @tasya_jo.
Ada pula netizen yang masih menaruh harapan terhadap program Anies-Sandi itu untuk direalisasikan.
"Yaudah Anies kepilih deh, biar ada tuh rumah DP 0%. Gue penasaran pengen tau bank mana yang biayain, lokasinya dmn, brp lama/nilai tenornya," tulis @ragiligar.
Anies, ketika debat pamungkas pilkada di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (10/2/2017), menepis penilaian program “Rumah untuk Rakyat” tak bisa terealisasi.
Ia menjelaskan, persoalan utama warga ibu kota tidak bisa memiliki rumah adalah biaya uang DP terbilang tinggi. Karenanya, diperlukan kerjasama dengan pihak perbankan agar bisa mengakali besarnya tingkat uang muka tersebut.
Baca Juga: Mendagri Akui Salah Sebut "Kotak Kosong" Menang Pilkada di Pati
“Kami menyiapkan skema khusus, yakni setiap warga yang ingin memunyai rumah, menabung di Bank DKI selama 6 bulan beturut-turut. Nantinya, uang tabungan itu dikonversi menjadi DP. Kan bagi perbankan adalah kita konsisten membayar per bulan, bukan soal DP-nya,” terang Anies.