Suara.com - Hari ini, Rabu (15/2/2017) warga DKI Jakarta ikut dalam Pilkada serentak yang digelar di seluruh Indonesia.
Jutaan warga Jakarta akan berbondong-bondong ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menentukan pilihannya kepada tiga calon gubernur dan calon wakil gubernur, yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (nomor urut 1), Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saeful Hidayat (nomor urut 2) dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (nomor urut 3).
Kita tahu begitu sengitnya pertarungan para pasangan calon sehingga banyak yang berpendapat Pilkada di Jakarta sudah selevel dengan Pilpres pada tahun 2014 lalu.
Begitu juga intrik agama yang berbau manuver politik sudah bukan barang aneh lagi digunakan demi mencapai tujuan politik pasangan calon. Begitu juga intrik menggunakan isu korupsi yang dianggap efektif menjatuhkan kepercayaan terhadap lawan.
Sudah tak jamannya lagi saat ini berkampanye memasang baliho pasangan calon di jalan-jalan strategis atau arak-arakan kampanye mengelilingi jalananan raya.
Perkembangan teknologi digital harga ponsel pintar yang semakin terjangkau jadi media efektif untuk menjalankan era baru berkampanye melalui media sosial.
Hari ini, menjelang pencoblosan, netizen masing-masing pendukung terutama para pendukung Ahok-Djarot dan Anies-Sandi sudah saling bahu-membahu mengingatkan warga agar jagoannya dicoblos.
Tagar #AhokMenang untuk dukungan kepada Ahok-Djarot pun kini sudah nongkrong di posisi nomor wahid trending topic Indonesia, sedangkan #SayaCoblosPecinya3 untuk dukungan kepada Anies-Sandi berada di posisi tiga.
Belum terlihat tagar untuk dukungan Agus-Sylviana masuk dalam 10 besar TTI. Apakah dua pasangan calon yang masuk 10 besar TTI itu mewakili hasil putaran satu? Kita lihat saja nanti.