Suara.com - Sejumlah peneliti mengklaim menemukan sebuah benua yang dinyatakan hilang jutaan tahun silam, yakni Mauritia. Benua yang hilang itu ditemukan tersembunyi di dalam perairan Negara Mauritius.
Pemimpin tim peneliti, Lewis Ashwal, seperti dilansir CNN, mengungkapkan Benua Mauritia dulu adalah bagian dari sebuah benua besar bernama Gondwana.
Benua besar tersebut mengalami perpecahan tahun 200 juta silam, sehingga pecah menjadi Afrika, Australia, India, Antartika, dan Benua Mauritia.
“Penemuan benua yang hilang ini menjadi bukti terpisah-pisahnya superbenua Gondwana menjadi daratan-daratan yang kini mayoritas tetap eksis bukan suatu proses mudah. Ini sebuah evolusi yang kompleks,” tutur Lewis.
Baca Juga: Dilarang Pakai Jilbab, Guru Ini Dapat Rp123 Juta
Lewis mengungkapkan, timnya menemukan Benua Mauritia setelah menganalisis mineral zircon, yang ditemukan dalam lava gunung api.
Ketika diteliti, kata dia, zircon tersebut ternyata sudah berusia 3 miliar tahun atau terlalu tua jika dinyatakan sebagai kandungan Negara Mauritius modern.
Namun, penemuan Lewis yang disiarkan melalui jurnal Nature Communication, awal Februari 2017, mendapat banyak kritik.
Sejumlah ilmuan yang kontra menilai, zircon berusia 3 miliar tahun itu bisa jadi bukan dari bawah perairan Mauritius. Bisa saja kandungan mineral itu berasal dari daerah lain dan jauh tapi bisa ada di Mauritius karena terbawa angin.
Baca Juga: SBY "Berkicau" Lagi: Sebut Wiranto, Habib Rizieq dan Islamofobia