Kominfo Luncurkan Program Cetak SDM Keamanan Siber

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 31 Januari 2017 | 04:49 WIB
Kominfo Luncurkan Program Cetak SDM Keamanan Siber
Ilustrasi serangan siber (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara secara resmi meluncurkan program untuk mencetak sumber daya manusia berkualitas di bidang keamanan siber di Gedung Kominfo, Jakarta, Senin (31/1/2017).

Program tersebut merupakan kerja sama sejumlah lembaga seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika, PT Xynexis International, Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komputer (APTIKOM), dan Noosc Academy.

Program tersebut nantinya akan menyalurkan sumber daya manusia yang telah diberikan berbagai pelatihan dan keahlian ke industri yang kini semakin banyak membutuhkan para ahli siber.

Menkominfo mengatakan, saat ini sumber daya manusia di bidang keamanan siber belum banyak berkembang. Padahal, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan pesat dan telah merambah banyak dunia industri.

"SDM berkualitas di bidang cyber security ada tapi orangnya itu-itu aja, oleh karenanya membutuhkan SDM sebanyak-banyakny yang mempunyai kualitas di bidang cyber security," kata Rudiantara seperti dikutip Antara.

Menteri menambahkan dalam 2015, jumlah serangan siber di Indonesia mencapai sekitar 28 juta. Pada 2016 diperkirakan lebih sari 28 juta. Untuk itu kebutuhan akan sumber daya manusia yang berkualitas dalam keamanan siber sangat dibutuhkan, seiring dengan perkembangan teknologi digital di semua sektor industri.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer, Solikin mengatakan saat ini terdapat 1.000 perguruan tinggi yang memiliki jurusan informatika dengan 400.000 mahasiswa, 15.000 dosen dan 2.000 program diploma.

Ia mengatakan, hal ini menjadi potensi yang besar untuk menjadikan SDM berkualitas di bidang keamanan teknologi informasi. Untuk itu dengan adanya program teraebut diharapkan para mahasiswa turut serta guna memperoleh berbagai kemampuan menjadi sumber daya yang mumpuni di bidang keamanan siber.

Managing Director Xynexis, Eva Noor mengatakan, dalam program bertajuk "born to control" tersebut, nantinya akan menyeleksi 10.000 orang menjadi 100 orang untuk dimasukan dalam kamp pelatihan selama 14 hari.

Selama 14 hari mereka yang masuk di dalam kamp akan dibekali berbagai keahlian dan keterampilan dalam keamanan siber. Nantinya 100 orang tersebut akan diberikan akses ke industri, tuturnya.

Program tersebut diadakan di 10 kota, Medan, Palembang, Denpasar, Manado, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Malang dan Makassar. Untuk dapat mendaftar program tersebut, menurut dia, dapat mendaftar di laman www.borncontrol.id.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI