9 Panduan Melindungi Privasi Online Anda

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 30 Januari 2017 | 20:45 WIB
9 Panduan Melindungi Privasi Online Anda
Ilustrasi peretas media sosial (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Privasi belum menjadi hal yang dianggap penting di Indonesia. Ini terlihat dari sedikitnya pengguna di Indonesia yang peduli terhadap kebijakan privasi yang diberlakukan oleh layanan dan perusahaan.

“Mengingat bahwa sebagian besar komunikasi kita saat ini dilakukan secara online, atau setidaknya, melalui perangkat elektronik, tentu saja setiap orang menginginkan data-data pribadi mereka agar tetap terjaga dan terlindungi," ungkap ‎Territory Channel Manager Indonesia - Kaspersky Lab SEA, Dony Koesmandarin dalam keterangan resminya, Senin (30/1/2017).

Dia menuturkan, semua orang harus mengetahui cara untuk melindungi data-data berharga. Namun, akhir ini marak terjadi kebocoran informasi, spionase dan semacamnya. Untuk itu, ada beberapa tips dalam melindungi data-data pribadi Anda:

1. Rutin melakukan pemeriksaan pada pengaturan keamanan akun Facebook Anda, serta untuk setiap jejaring sosial lainnya yang digunakan.

Baca Juga: Asmara Tiga Zodiak Ini Berbunga-bunga di Tahun Ayam Api

2. Sangat penting untuk mengamankan e-mail utama Anda, terutama yang terhubung ke layanan perbankan dan situs penting lainnya. Jika ingin login di berbagai situs kencan ataupun layanan yang diragukan, sebaiknya membuat dan menggunakan alamat e-mail kedua (atau bahkan ketiga atau keempat).

3. Berhati-hatilah ketika mengunggah scan dan foto di online, terutama kartu identitas, tiket dan dokumen penagihan. Merupakan ide buruk untuk berbagi informasi tentang keberadaan Anda dan jadwal perjalanan di online. Penjahat siber dapat menggunakan informasi ini untuk mengetahui, kapan rumah Anda kosong dan melakukan perampokan, atau mencuri data-data pribadi Anda, seperti kredensial perbankan.

4. Jangan menggunakan jaringan WiFi terbuka. Itu mungkin saja terlihat aman, tetapi Anda tidak bisa tahu secara pasti. Untuk membuat jaringan yang serupa, penjahat siber hanya memerlukan laptop dan adaptor Wi-Fi. Mereka benar-benar melakukannya untuk mencegat login dan password dari pengguna, yang mencoba untuk terhubung ke Internet melalui jaringan-jaringan palsu ini.

5. Hindari password yang tidak dapat diandalkan. Jika Anda menggunakan kombinasi yang lemah, yang terdiri dari huruf saja, maka Anda tidak terlindungi sama sekali. Selain itu, jika Anda tidak ingin membuang-buang waktu mengingat password Anda, maka Anda bisa menggunakan aplikasi khusus, seperti Kaspersky Password Manager.

6. Pikirkan juga privasi anak-anak Anda. Cyberbullying bukan lelucon dan sudah banyak anak-anak di seluruh dunia yang menjadi korban dan menderita akibat hal tersebut.

Baca Juga: Penuhi Perintah Trump, Google Tarik Kembali Staffnya

7. Iklan produk yang Anda tidak inginkan dapat menghalangi layar. Apakah Anda menyadari bahwa banyak dari iklan tersebut menambahkan fungsi pelacakan browsing web yang dilakukan? Selain itu, pelacakan ini juga menghilangkan privasi Anda. Pengguna Kaspersky Internet Security bisa menyingkirkan iklan ini dalam beberapa klik dan di sini kami jelaskan secara mendalam bagaimana cara melakukannya.

8. Toko online menggunakan data-data Anda untuk menyesuaikan iklan mereka agar sesuai dengan preferensi Anda. Mereka melacak aktivitas online Anda agar hal ini bisa sukses (tentu saja, semua proses ini otomatis). Tapi jika Anda tidak ingin data-data Anda ada di tangan toko-toko online ini, maka Anda dapat menggunakan fitur Private Browsing, yang bisa diaktifkan pada versi baru dari Kaspersky Internet Security.

9. Ketika menginstal perangkat lunak yang gratis, Anda akan ditawarkan untuk menginstal berbagai tambahan seperti plugin, toolbar dan ekstensi. Dan jika Anda klik "Next" tanpa membaca teks dalam jendela instalasi, secara otomatis menginstal seluruh paket baik itu aplikasi yang diperlukan dan yang tidak perlu. Aplikasi yang tidak diperlukan ini, misalnya, dapat mengubah halaman home atau pengaturan pencarian.

“Mengetahui bahwa data-data pribadinya bocor atau bahkan diperjualbelikan adalah hal yang paling tidak diinginkan dalam aktif beraktivitas secara online. Oleh karena itu, pengguna juga harus memiliki kesadaran yang tinggi untuk melindungi data dan privasinya, dan mengikuti langkah-langkah di atas agar tetap aman dan terlindungi!” pungkas Dony.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI