Kicauannya Soal "Babu" Dijawab Menaker, Fahri Dicecar Netizen

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 24 Januari 2017 | 14:46 WIB
Kicauannya Soal "Babu" Dijawab Menaker, Fahri Dicecar Netizen
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. (suara.com/Dian Rosmala)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Fahri Hamzah, kelimpungan di Twitter setelah kicauannya yang menyebut kata "babu di negeri orang" dinilai oleh pengguna internet sebagai penghinaan. Bahkan ujaran Fahri ditanggapi oleh Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri.

"Anak bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang dan pekerja asing merajalela...," tulis Fahri di akun Twitter-nya, @Fahrihamzah pada Selasa dini hari (24/1/2017).

Kicauan Fahri ini ditanggapi beragam oleh para pengguna Twitter di Tanah Air. Hingga Selasa siang nama "Fahri Hamzah" pun masuk dalam daftar topik paling populer di Twitter Indonesia.

Termasuk yang menanggapi kicauan Fahri ini adalah Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri.

"Sy anak babu. Ibu sy bekerja mjd TKI scr terhormat. Tdk mengemis, tdk sakiti org, tdk curi uang rakyat. Saya bangga pd Ibu. #MaafkanFahriBu," tulis Hanif dalam akun Twitter-nya yang memiliki lebih dari 171.000 follower.


Sementara beberapa pengguna Twitter lain mendesak Fahri untuk minta maaf atas kata-kata yang bernada merendahkan itu.

"Saya, Anak bangsa ke luar negeri untuk bekerja @Fahrihamzah @jokowi bukan mengemis menjadi BABU, tolong diralat! Anda menghina Anak bangsa," tulis pengguna Twitter bernama Sandra Waworuntu.

"Pak @Fahrihamzah .. rasanya nggak cukup menghapus twit yang menghina buruh migran itu. Anda harus minta maaf kepada mereka. They deserve it," tulis pengguna Twitter lain bernama ienas Tsuroiya.


Fahri sendiri, hingga Selasa siang, masih berusaha menjelaskan tulisannya itu.

"Saya mengambil contoh soal tenaga kerja kita yang karena kesulitan hidup terpaksa bekerja ditempatkan lain," tulis Fahri.

"Sementara pekerja asing di dalam negeri merajalela. Tapi kita sibuk urus isu lain dan memecah anak bangsa," tambah dia.

"Saya menyebut anak bangsa mengemis karena ada yang lebih ekstrem dijual dan diperbudak," tulis Fahri lebih lanjut.

Hingga pada akhirnya ia menyampaikan maaf.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI