Suara.com - Maraknya pencurian data pribadi secara online mendorong pengguna harus ekstra waspada. Bahkan, aplikasi pesan WhatsApp dengan kemampuan enkripsi pesan pun masih kerap digunakan para scammer (penipu online).
Pihak perusahaan mengeluarkan peringatan.
"Ini bukan komunikasi resmi Sainsbury dan Anda harus mengabaikan/menghapus tanpa menjawabnya,". tulis WhatsApp di situs resminya.
Scammer menggunakan trik canggih untuk melakukan penipuan dengan menunjukkan pesan disertai dengan URL seolah-olah resmi dari situs Sainsbury. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan sebenarnya scammer membuat halaman situs scamm untuk mengelabui para pengguna WhatsApp.
Baca Juga: Bersandar di Bahu Al, Maia Curhat Pernah Kalah
"Kami menyadari masalah ini dan menasihati pelanggan untuk menghapus pesan," ujar seorang juru bicara untuk Sainsbury mengatakan kepada Express.co.uk seperti dikutip Daily Star.
Data pribadi dicuri oleh website dengan menginstal cookie pada smartphone korban atau mengunduh ekstensi browser yang dapat digunakan untuk melayani iklan mereka. Tidak lain, tujuan scammer adalah menghasilkan pendapatan melalui dunia maya.
"Sayangnya, pengguna masih jatuh untuk jenis penipuan seperti ini, mereka ditipu dan digoda mengikuti link dari aplikasi media sosial favorit mereka tanpa benar-benar mengenali bahaya," kata spesialis keamanan ESET, Mark James mengatakan kepada Express.co.uk dikutip Daily Star.
Ditambahkannya, mereka biasanya menyajika tawaran gratis dengan sedikit usaha atau tidak atas nama mereka sendiri.
"Setelah korban masuk ke halaman situs sccammer, segala macam malware berbahaya menanti mereka. Tidak terbatas pada serangan phishing potensial untuk mendapatkan informasi pribadi atau pribadi Anda, instalasi malware atau menampilkan gambar atau video yang tidak pantas," papar dia.
Baca Juga: Keren! Lelaki Bekasi Bikin "Jarvis" buat Hidupkan Motor