Suara.com - Era koperasi digital bukan lagi mimpi, namun sudah menjadi kenyataan. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Kemenkop dan UKM Agus Muharram saat peluncuran Smartphone Digicoop (Digital Cooperative).
Smartphone ini diproduksi Koperasi Digital Indonesia Mandiri di kawasan Industri Lippo Cikarang, Bekasi.
"Hal ini menunjukkan koperasi mampu mengikuti tren perkembangan IT dimana saat ini mengarah ke era digital," ujar Agus.
Agus mengatakan Kemenkop dan UKM memberikan apresiasi kepada KDIM karena dalam usianya yang belum genap setahun, namun sudah mampu menghasilkan produk berbasis teknologi yang tak kalah dengan produk asing.
"Smartphone Digicoop ini saya harapkan dapat terus dikembangkan melalui pengembangan aplikasi lokal sehingga bisa jadi wadah bagi lembaga koperasi menjadi sarana pelatihan yang efektif dan efisien," kata Agus.
Baca Juga: Maia Estianty Ketahuan Bersama Irwan Mussri di Swiss
Hal itu memgingat saat ini penetrasi internet berdasarkan data APJII sudah mencapai 132,7 juta pengguna. Sementara koperasi dan UKM yang sudah memanfatkan marketplace dan online shop melalai internet baru sebanyak 3,9 juta.
Sementara itu Ketua KDIM Henri Kasyfi mengatakan smartphone Digicoop sudah bisa didistribusikan pada masyarakat paling lambat Februari 2017.
Menurut Henry, untuk mendaptakan smartphone tersebut, masyarakat cukup mendaftar sebagai anggota KDIM dengan membayar simpanan wajib dan pokok.
Dengan menjadi anggota KDIM, maka pengguna smartphone ini juga berhak atas SHU (Sisa Hasil Usaha) KDIM tiap tahunnya.
Smartphone tersebut dirancang menjadi platform ekonomi digital berbasis kerakyatan karena semua pemasukan digital yang diperoleh akan dikembalikan ke pengguna atau anggota koperasi.
Baca Juga: Iis Dahlia Pakai Lingerie demi Manjakan Suami
Acara tersebut turut dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Deputi Bidang Restrukturisasi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Hari Sakiri, Ketua Umum KDIM Henri Kasyfi, Ketua Umum Mastel Kristiono dan Ketua Umum APJII (Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia) Jamalul Izza, demikian dikutip dari laman kementerian Kominfo. [Antara]