Suara.com - Di tahun 2016 lalu ada sejumlah kasus hacking yang menghebohkan dunia. Mulai dari kasus Anonymous dengan ISIS, PornHub, hingga akun Twitter Mark Zuckerberg yang dihack oleh OurMine.
Dengan banyaknya kasus peretasan seperti ini, terbersit pertanyaan dalam pikiran kita: "Emang ngehack itu gampang ya?".
Jika dibandingkan 10 tahun lalu, meretas perangkat komputasi zaman sekarang memang makin gampang. Kok bisa? Berikut penjelasan dari JalanTikus:
1. Smartphone makin jamak
Satu dekade lalu ponsel digunakan hanya untuk menelepon dan mengirim pesan singkat. Ada fungsi lain seperti radio fm, video, kamera, dan game tapi fitur-fitur itu tak mewajibkan kita menyerahkan data-data pribadi. Koneksi internet di ponsel belum secepat dan semudah sekarang.
Kini dengan smartphone, data-data pribadi kita tanpa bebas kita serahkan ke pihak ketiga. Siapa pihak ketiga? Pengembang sistem operasi seperti Android atau pengembang aplikasi termasuk media sosial dan game.
Ini dimanfaatkan para peretas untuk membuat aplikasi yang disisipi malware atau program jahat, yang bisa mencuri data-data kita.
2. Zaman Serba Online
Sepuluh tahun lalu, media sosial dan akun online perbankan adalah sesuatu yang langka. Tapi saat ini semua orang punya media sosial dan akun perbankan supaya simpel bertransaksi secara online. Semuanya menggunakan email.
Semakin banyak media sosial yang kamu daftarkan, semakin banyak kamu membuka kesempatan hacker melakukan phishing ke email untuk mencuri data kamu. Menyeramkan bukan? Lebih menyeramkan lagi jika kamu menggunakan akun email yang sama antara media sosial dan akun perbankan.
3. Hobi Berbagi di Media Sosial
Berbagi foto atau status di media sosial memang seru. Tapi saking serunya, banyak orang tidak sadar dengan apa yang dibagikan di akun media sosial miliknya.
Ada banyak akun yang entah secara sadar atau tidak membagikan data dan informasi penting miliknya. Tanggal lahir, foto sidik jari, hingga check-in lokasi di media sosial memudahkan hacker untuk beraksi, demi mengetahui dan mencuri data kita di internet.
4. Tren BYOD (Bring Your Own Device)
Dulu, perusahaan tidak mengizinkan karyawannya untuk membawa barang lain ke kantor. Tapi saat ini, kantor mengizinkan karyawannya membawa perangkat pendukung sendiri, seperti smartphone atau laptop untuk mengakses data-data kantor atau perusahaan.
Hal ini kemudian yang menjadi pemicu banyaknya kejadian perusahaan dihack. Kebayang kan jika ada karyawan yang membawa flashdisk berisi malware ke kantor? Selain flashdisk, keleluasaan untuk menciptakan jaringan sendiri dengan alamat IPS tersembunyi juga memudahkan proses hacking terjadi.
5. Manusia Enggak Mau Ribet
Saat ini hacker mengincar kebiasaan pengguna internet dan smartphone yang hanya menggunakan satu password untuk semua akun. Jadi, mau sekuat apa pun sistem yang diciptakan untuk mengamankan datamu, kalo kamu sendiri tidak peduli dengan keamanan ya akan memancing hacker beraksi.
Makanya, yuk manfaatkan infrastruktur keamanan dengan sebaik mungkin! Tapi ingat, barengi juga dengan sikap kamu yang harus lebih peduli dengan keamanan data yang kamu miliki. Dijamin hacker nggak akan bisa mencuri data kamu deh!
Artikel Menarik Lainnya:
Ternyata, Ini 3 Waktu Terbaik Untuk Isi Ulang Baterai Smartphone!
5 Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Memotret Dengan Smartphone Android
80 Aplikasi Android PALING Unik dan Seru Januari 2017
Published by Jalantikus.com |