Suara.com - Menurut data yang dikeluarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), pemerintah memperkirakan nilai e-commerce di Tanah Air akan menembus angka 130 miliar dolar AS atau setara dengan Rp1.726 triliun di tahun 2020. Prediksi ini mengacu pada pemetaan ekonomi digital dalam menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun itu.
Huawei memperluas implementasi teknologi 4.5G di Indonesia di tahun 2017, untuk mendukung program pemerintah dalam merealisasikan ekonomi digital di Indonesia.
“Teknologi ini akan membantu technopreneur untuk mengembangkan usaha mereka, sehingga membantu terciptanya 1.000 technopreneur di tahun 2020. Di masa depan, teknologi 4.5G akan membantu terciptanya Indonesia yang lebih aman melalui Smart City, masyarakat yang lebih kreatif di bidang digital, serta mempercepat implementasi teknologi pita lebar (broadband) di Indonesia,” ujar Deputy Director ICT Strategy and Marketing Huawei Indonesia, Mohamad Rosidi dalam keterangan resminya, Rabu (18/1/2017).
Tiga aspek yang menjadi tujuan penerapan teknologi 4.5G yaitu Video (untuk individu), WTTx (untuk hunian), dan Cellular Internet of Things. Dengan menggunakan teknologi 4.5G, Huawei mampu menghadirkan pengalaman terbaik menikmati video dengan resolusi 4K dan perangkat Mobile Virtual Reality (VR) berkualitas tinggi berkat penggunaan bandwidth yang besar.
Baca Juga: Ada yang Aneh di Venus
Kehadiran solusi WTTX memungkinkan pengguna rumahan dan UKM dapat mengakses internet dengan kecepatan unduh dan unggah yang super tinggi. Tidak hanya itu saja, jaringan internet berbasis serat optik nirkabel (4.5G atau 5G) juga memungkinkan pengguna menikmati siaran TV beresolusi 4K, menonton video dan permainan menggunakan perangkat VR, serta merasakan perkakas rumah berbasis IoT.
Rosidi menjelaskan bahwa jaringan 4.5G akan memberikan tiga manfaat penting pada pengguna seluler di Indonesia, yaitu kecepatan unduh yang tinggi, penggunaan aplikasi-aplikasi pintar di kehidupan sehari-hari, dan tingkat latensi yang rendah (low latency) sehingga memungkinkan transfer data secara cepat tanpa menggunakan kabel.
“Teknologi 4.5G yang mampu menghasilkan kecepatan sebesar 1Gbps memungkinkan pengguna mengunduh video Blu-ray 25GB hanya dengan waktu kurang dari dua menit. Selain itu, teknologi Narrowband Internet of Things (NB-IoT) 4.5G hanya membutuhkan daya yang sedikit dan menunjang berbagai aplikasi pintar, seperti smart parking, teknologi terbaru untuk mencari lahan parkir yang kosong melalui ponsel pintar," terangnya.
Teknologi ini dapat menjawab meningkatnya kebutuhan masyarakat akan akses data yang lebih cepat. Berdasarkan data yang dikeluarkan Ernst and Young, terdapat 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna ponsel pintar di Indonesia pada tahun 2016.
Sebagai tahap awal, pada Oktober 2016, Huawei Indonesia telah bekerja sama dengan Telkomsel untuk meluncurkan uji jaringan 4.5G dalam ruangan tercepat di Jakarta, yang dilanjutkan dengan Bandung dan Surabaya pada Desember 2016.
Baca Juga: Resmi Bercerai, Ustadz Zacky Mirza Wajib Beri Nafkah Rp80 Juta
“Kami berharap manfaat perluasan jaringan 4.5G di tahun ini akan langsung dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia, khususnya seluruh pihak yang terlibat dalam ajang olahraga berskala besar,” tutup Rosidi.