Dua Bintang Diramalkan Bertabrakan dan Meledak di 2022

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 12 Januari 2017 | 08:21 WIB
Dua Bintang Diramalkan Bertabrakan dan Meledak di 2022
Ilustrasi sistem bintang biner, dua bintang yang saling mengorbit satu sama lain (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua buah bintang akan bertabrakan pada sekitar tahun 2022 dan menciptakan ledakan dasyat di alam semesta yang bisa terlihat dengan mata telanjang dari Bumi, demikian diramalkan sejumlah ilmuwan di Amerika Serikat seperti diulas oleh Phys.org pekan ini.

Jika ledakan tersebut kelak terjadi, maka untuk pertama kalinya ledakan bintang seperti itu berhasil diramalkan oleh ilmuwan.

Para ilmuwan mengatakan bahwa tabrakan dasyat itu akan terjadi antara sepasang bintang biner - dua bintang yang mengorbiti satu sama lain - bernama KIC 9832227. Dua bintang itu disebut berjarak sangat dekat, "memiliki atmosfer yang sama, seperti dua kacang tanah di dalam satu kulit".

Ilmuwan yang meramalkan peristiwa itu, Larry Molnar dari Calvin College, Michigan, AS telah mengamati KIC 9832227 sejak 2013. Dari pengamatannya diketahui bahwa periode orbit kedua bintang itu semakin singkat.

Pola yang sama pernah terjadi pada bintang bernama V1309 Scorpii, sebelum meledak dan menghasilkan pancaran sinar nova merah (red nova) pada 2008 silam.

"Pada saat meledak cahaya bintang ini akan bertambah 10.000 kali lipat, menjadi bintang yang paling terang di langit," kata Molnar yang mempresentasikan ramalannya itu dalam konferensi American Astrnomical Society di Grapevine, Texas, AS, Januari ini.

"Akan ada perubahan dramatis di langit, semua orang bisa melihatnya. Anda tak akan butuh teleskop, untuk mengatakan pada saya di 2023 bahwa ramalan saya benar atau tidak," imbuh dia.

Kini, lanjut Molnar, para ilmuwan seharusnya mulai mengamati sepasang bintang itu dengan seksama.

"Intinya, hipotesis kami ini harus ditindaklanjuti dengan serius dan kami akan memanfaatkan beberapa tahun ke depan untuk mempelajari hal ini secara intensif, sehingga jika bintang ini benar-benar meledak, kami akan tahu apa peristiwa yang mengikuti ledakan itu," kata dia.

Untuk itu Molnar dan rekan-rekannya akan terus mengamati KIC 9832227 menggunakan beberapa teleskop canggih, seperti teleskop radio Very Large Array di New Mexico, AS; teleskop inframerah Infrared Telescope Facility di Hawaii, AS; dan teleskop sinar-X XMM-Newton milik badan antariksa Eropa (ESA) yang sedang melayang di orbit Bumi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI