Gaji Bos Apple Dipotong Karena Gagal Capai Target Jualan

Liberty Jemadu Suara.Com
Minggu, 08 Januari 2017 | 08:16 WIB
Gaji Bos Apple Dipotong Karena Gagal Capai Target Jualan
CEO Apple, Tim Cook, dalam sebuah pertemuan di Dublin, Irlandia pada 2015 lalu (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur eksekutif Apple, Tim Cook, harus menerima kenyataan pahit, setelah total pendapatan tahunannya pada 2016 kemarin dipangkas karena perusahaan yang dipimpinnya itu gagal mencapai target penjualan pada tahun lalu.

Seperti yang dijabarkan dalam dokumen yang diserahkan Apple kepada Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat, penjualan Apple produk-produk Apple pada 2016 kemarin gagal mencapai target yang ditetapkan yakni 223,6 miliar dolar AS.

Cook hanya mampu membawa Apple mencatatkan penjualan senilai 215,6 miliar dolar AS, atau 3,7 persen di bawah target.

Alhasil, Cook hanya menerima bayaran sebesar 8,75 juta dolar AS pada 2016, sudah termasuk gaji dan bonus. Jumlah itu turun sebesar 15 persen dari bayaran yang diterima Cook pada 2015, yang sebesar 10,3 juta dolar AS.

Para elit Apple yang lain, termasuk wakil presiden senior bidang ritel, Angela Ahrendts, juga mengalami penurunan pendapatan, tetapi hanya sebesar 9,6 persen.

Meski demikian, seperti yang dijabarkan CNN Money, Jumat (6/1/2016), pemangkasan gaji dan bonus itu tak akan berpengaruh banyak pada kekayaan Cook. Pasalnya Cook punya jatah saham Apple sebanyak 1,26 juta lembar, yang merupakan imbalan karena ia telah menjadi CEO Apple selama lima tahun.

Nilai saham Cook itu, sesuai dengan hitungan pada Agustus 2016 lalu, diperkirakan sebesar 135 juta dolar AS.

Kegagalan Apple untuk mencapai target pada 2016 lalu tak lepas dari kian ketatnya persaingan di pasar smartphone. Pendapatan terbesar Apple memang berasal dari penjualan iPhone, yang menyumbang 63 persen dari total pendapatan tahunan perusahaan.

Selain di AS dan Eropa, Apple mengandalkan Cina sebagai pendongkrak penjualan iPhone. Tetapi di saat yang sama, iPhone belum bisa menggeser dominasi Samsung, yang juga populer di Cina, dan beragam merek lokal seperti Huawei dan Oppo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI