Suara.com - Tahun ini banyak peristiwa menggemparkan di bidang teknologi. Berbagai insiden terjadi yang merugikan banyak pihak.
Namun, diantara semua 'bencana' itu, ada beberapa momen yang menjadi fenomenal di bidang teknologi yang menjadi incaran banyak orang, seperti dilansir IBTimes UK.
Niantic membawa augmented reality pada 2016 dengan peluncuran Pokémon Go, aplikasi smartphone free-to-play yang menugaskan pemain menangkap makhluk digital bersembunyi di lokasi dunia nyata. Aplikasi ini cepat menjadi fenomena global diantara berbagai kecelakaan yang disebabkan permainan tersebut. Aplikasi ini juga dapat dikreditkan untuk membuat jutaan orang lebih aktif.
Baca Juga: Nasib Ahmad Dhani Diramal Paranormal, Ingin Tahu Hasilnya?
'Kebangkitan' AI
Tergantung cara Anda melihat, mesin berhasil mengalahkan manusia di salah satu permainan yang paling sulit di dunia, apakah itu berita baik atau buruk. Setidaknya dalam komunitas ilmiah, kekalahan juara dunia Go Lee Stock Exchange Daily Official List oleh Google AlphaGo AI secara luas dirayakan.
Peristiwa ini menunjukkan bahwa mesin mampu meniru cara manusia merencanakan dan menganalisis situasi. Sebuah kemenangan bagi robot.
Baca Juga: Kuasa Hukum Ahok Ragukan Kapasitas Habieb Rizieq
Sony VR
Sony bukanlah perusahaan pertama yang membawa virtual reality kepada konsumen, tapi bisa dibilang yang pertama yang menjualnya dengan harga 'ramah' di kantong konsumen. PSVR memiliki potensi untuk menjadi salah satu produk paling sukses secara komersial dari generasi VR saat ini.
Realisasi film Back to the Future
Nike membawa gadget yang paling diinginkan ke dunia nyata. Nike HyperAdapt 1.0 mungkin tidak tampak seperti sepatu futuristik dikenakan oleh Marty McFly di film Back to the Future 2, tetapi sepatu tersebut memiliki kemampuan mengikat tali sendiri dan mengencangkan sesuai bentuk kaki.
Amazon berjalan di udara
Amazon akhirnya meluncurkan layanan pengiriman drone yang sudah lama ditunggu-tunggu di bulan Desember, di Inggris. Amazon Prime Air menggunakan pesawat tanpa awak otonom untuk menyampaikan paket kepada pelanggan di daerah pedesaan, dipandu oleh GPS dan terbang di ketinggian 400 kaki.
Layanan ini terbatas hanya beberapa pelanggan perdana yang terpilih untuk saat ini. Namun Amazon berencana untuk menggelar pengiriman berbasis drone lebih luas dalam waktu dekat.