Studi: Tinggalkan Facebook Selama Sepekan Bikin Hidup Lebih Happy

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 22 Desember 2016 | 20:58 WIB
Studi: Tinggalkan Facebook Selama Sepekan Bikin Hidup Lebih Happy
Logo Facebook terefleksi di mata seorang pengguna media sosial itu (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meninggalkan media sosial Facebook selama waktu tertentu rupanya bisa membuat hidup lebih bahagia dan memuaskan, demikian hasil sebuah studi di Denmark seperti yang diulas The Guardian, Kamis (22/12/2016).

Penelitian itu juga menemukan bahwa absen sejenak dari Facebook punya efek positif lebih besar bagi tipe pengguna "penguntit" - yang pasif, hanya membaca postingan pengguna lain, tetapi jarang menggungah konten di akunnya sendiri.

Studi yang digelar oleh para ilmuwan di University of Copenhagen itu juga menunjukkan bahwa berhenti menggunakan Facebook selama sepekan sangat positif bagi kehidupan mereka yang sangat aktif di media sosial itu, khususnya bagi mereka yang "mudah iri terhadap teman-temannya di Facebook".

"Jelasnya, jika seseorang adalah pengguna berat Facebook, maka ia harus mengurangi penggunaan Facebook agar kehidupannya lebih baik," tulis Morten Tromholt, peneliti studi yang diterbitkan dalam jurnal Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking itu.

"Dan jika seseorang mudah merasa iri saat menggunakan Facebook, maka ia harus menghindari (akun) teman-teman yang membuatnya iri. Dan jika seseorang menggunakan Facebook secara pasif, maka ia juga harus mengurangi perilaku itu," tulis Tromholt dalam studinya.

Meski demikian ia menulis bahwa sangat sukar bagi pengguna Facebook untuk mengubah perilaku dan meninggalkan media sosial itu untuk sementara waktu.

Dalam risetnya Tromholt menggelar eksperimen yang melibatkan 1.095 partisipan, yang 86 persen di antaranya adalah perempuan. Mereka dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama diminta untuk berhenti menggunakan Facebook selama sepekan dan kelompok kedua diminta untuk menggunakan media sosial itu seperti biasa.

Hasilnya, 13 persen dari kelompok pertama mengaku tak bisa berhenti menggunakan Facebook, meski hanya sepekan.

"Karena kebiasaan... ditemukan bahwa sukar untuk mengubah cara seseorang menggunakan Facebook. Jika sudah demikian, maka orang tersebut harus mempertimbangkan berhenti menggunakan Facebook demi kebahagiaanya sendiri," tulis Tromholt.

Dari studi itu juga ditemukan bahwa, rata-rata partisipan dalam studi tersebut memiliki sekitar 350 teman di Facebook dan menghabiskan sekitar satu jam di media sosial itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI