Suara.com - Gurun Sahara, yang dikenal dengan suhu panas yang menyengat, akhirnya merasakan dinginnya salju untuk pertama kalinya setelah 37 tahun. Salju terlihat menutupi hamparan pasir yang memerah di Ain Sefra, sebuah kota di Aljazair.
Kota yang dijuluki "Pintu Gerbang Gurun" itu belum pernah diguyur salju sejak Februari 1979. Peristiwa itu langka itu berhasil diabadikan oleh fotografer Karim Bouchetata.
"Semua orang terkejut melihat salju turun di Gurun Sahara, ini sangat jarang terjadi," kata Bouchetata kepada media Inggris, Independent seperti dikutip Washington Post, Selasa (21/12/2016).
Menurut kesaksian Boechetata, lapisan salju itu sempat bertahan beberapa hari sebelum meleleh.
Ain Sefra, yang didirikan 1881, dihuni oleh sekitar 35.000 orang. Kota itu terletak di barat Aljazair, sekitar 45 kilometer dari perbatasan dengan Maroko.
Meski beriklim panas, Ain Sefra yang terletak di ketinggian 1.078 meter di atas permukaan laut dan dikelilingi Pengunungan Atlas bisa sangat dingin pada Desember. Biasanya di bulan terakhir suhu di kota tua itu berkisar di 10 derajat Celcius.
Berdasarkan analisis cuaca yang dilakukan Washington Post pada awal pekan ini, suhu di sekitar Ain Sefra memang lebih dingin ketika salju turun di kawasan itu.
Salju Turun di Gurun Sahara Setelah Hampir 4 Dekade
Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 22 Desember 2016 | 16:16 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Curah Hujan Tertinggi dalam Setengah Abad, Gurun Sahara Banjir Bandang
13 Oktober 2024 | 19:11 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI