Suara.com - Polisi Arab Saudi telah menangkap seorang gadis belia yang mengunggah foto dirinya tanpa mengenakan jilbab dan abaya - busana panjang yang wajib dikenakan perempuan Saudi saat berada di luar rumah - di Twitter, demikian diwartakan The Guardian, Senin (12/12/2016).
Dalam foto nekat itu, perempuan yang diketahui bernama Malak al-Shehr, mengunggah foto dirinya yang hanya mengenakan jaket dan gaun panjang warna-warni.
Dalam foto itu busana Malak, yang mengenakan kaca mata hitam, mungkin termasuk sopan dalam standar adab umum. Jaket yang dikenakannya menutup hingga ke leher dan juga menutup kedua lengannya. Gaunnya juga panjang di bawah lutut dan hanya menunjukkan kedua betisnya. Ia mengenakan sepasang sepatu boot cokelat.
Tetapi di Saudi, yang menerapkan aturan ketat soal busana perempuan, perbuatan Malak - yang berarti malaikat - itu termasuk nekat.
Para pengguna Twitter Saudi ramai-ramai menyerukan agar Malak dihukum. Mereka menulis, "Kami menuntut agar Shehri, si malaikat pemberontak ditangkap."
Dalam foto itu tampaknya Malak sedang berada di tempat umum, tepatnya al-Tahliya, Riyadh. Karenanya para pemrotes meminta agar polisi syariah Saudi untuk menangkapnya.
Polisi Saudi mengatakan bahwa Malak, yang berusia 20an tahun, dijebloskan ke dalam penjara. Ia juga dituding telah berbicara secara terbuka "tentang hubungan terlarang antara perempuan dan dengan lelaki yang bukan muhrimnya."
"Petugas polisi telah menangkap seorang gadis yang mencopot abayanya di jalan al-Tahliya," kata Kolonel Fawaz al-Maiman, sembari menambahkan bahwa Malak sebelumnya sudah mengumumkan rencana untuk melakukan aksi nekat itu di media sosial.
Di Saudi hak perempuan memang dibatasi. Selain soal busana, Kerajaan Arab Saudi juga melarang perempuan mengemudikan kendaraan bermotor dan tak boleh bepergian keluar rumah tanpa ditemani oleh lelaki yang merupakan muhrimnya.
Adapun Malak, setelah dikecam luas di dunia maya, memutuskan untuk menghapus fotonya dan menutup akun Twitter-nya. Meski demikian tak sedikit pula yang mendukung dia dan menyebutnya berani mendobrak tradisi di negerinya.
Suara yang menyerukan dan mendukung kesetaraan hak perempuan dan lelaki di Saudi belakangan ini memang cukup kencang terdengar. Pada September lalu ribuan warga Saudi menandatangani sebuah petisi berisi permintaan agar kerajaan menghapus sistem perwalian atas perempuan.
Sementara pada November lalu, salah satu elit utama Saudi, Pangeran Alwaleed bin Talal, secara terbuka meminta agar aturan yang melarang perempuan mengemudikan mobil dihapuskan.
"Hentikan perdebatan. Sudah saatnya perempuan mengemudi," tulis dia di akun Twitter-nya.
Unggah Foto Copot Jilbab di Twitter, Gadis Saudi Ditangkap
Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 13 Desember 2016 | 19:55 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Arab Saudi Ganti Taktik, Shin Tae-yong Bisa Terapkan 2 Antisipasi Ini
18 November 2024 | 20:38 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI