Suara.com - Samsung Electronics Co, produsen perangkat elektronik asal Korea Selatan, akhir pekan ini mengumumkan akan memperbarui peranti lunak telepon seluler pintar Galaxy Note 7 agar gadget tak lagi bisa berfungsi normal dan tak lagi digunakan.
Seperti diberitakan Reuters, pembaruan program ini akan dimulai pada pertengahan Desember di Amerika Serikat. Sementara BBC mewartakan bahwa program yang sama juga akan disebar di Eropa dan Kanada.
Program ini akan membatasi kapasitas baterai Note 7, sehingga saat diisi ulang tak akan bisa penuh. Sementara di Kanada program itu akan secara otomatis mematikan semua fungsi radio Galaxy Note 7, termasuk Wifi dan Bluetooth, sehingga tak lagi bisa digunakan.
Samsung mengatakan tujuan kebijakan itu adalah untuk mendorong para pemilik Galaxy Note 7 yang keras kepala untuk menukar gadget cacat tersebut.
"Peranti baterai baru ini dirancang khusus untuk mendorong sejumlah kecil pelanggan untuk segera menukar perangkat mereka," bunyi pernyataan Samsung.
Menurut Samsung di AS sudah lebih dari 93 persen pemilik Note 7 yang memulangkan perangkat mereka dan mengikuti program penukaran Samsung. Sementara di Eropa masih ada sekitar 10 persen pemilik Note 7 yang masih kepala batu menggunakan perangkat bermasalah tersebut.
Samsung memutuskan untuk menghentikan produksi dan penjualan Note 7 pada November, serta meminta para penggunanya untuk mengembalikan gadget itu setelah muncul laporan bahwa ponsel pintar itu mudah terbakar serta meledak.
Penyebab masalah pada Note 7 sendiri belum diketahui pasti dan Samsung berjanji mengungkap skandal itu pada Desember ini. Tetapi sebuah perusahaan konsultan manufaktur pada pekan lalu mengatakan bahwa "desain baterai yang terlalu agresif" adalah biang kerok masalah pada Note 7.
Samsung Sebar Program untuk "Bunuh" Galaxy Note 7
Liberty Jemadu Suara.Com
Minggu, 11 Desember 2016 | 19:56 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Samsung Galaxy S24 Series Diskon Gede-gedean di Erafone, Khusus Nasabah BRI
22 Desember 2024 | 18:04 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI