Sistem Navigasi Berbasis Satelit Karya WNI Segera Diproduksi

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 09 Desember 2016 | 00:21 WIB
Sistem Navigasi Berbasis Satelit Karya WNI Segera Diproduksi
Menhub Budi Karya Sumadi meninjau langsung peralatan sistem ADS-B yang telah diuji coba di JATSC, Jakarta, Rabu (7/12/2016). [Dok Kementerian Perhubungan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kementerian Perhubungan bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tengah melakukan kerjasama untuk pengembangan sistem teknologi nasional di sektor transportasi, dalam hal ini untuk mengembangkan sistem navigasi berbasis satelit di bandara. Pada Rabu (7/12/2016) Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bersama Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir tela meninjau langsung peralatan sistem Automatic Dependent Surveillance - Broadcast (ADS-B) yang telah diuji coba di Jakarta Air Traffic Services Center (JATSC).

Pada kesempatan itu Menhub Budi mengapresiasi BPPT yang telah berhasil mengembangkan alat penginderaan udara. Selama ini alat tersebut masih diimpor dari luar negeri.

“Ini (ADS-B) adalah hasil karya anak bangsa, kita bangga dan mengapresiasi BPPT yang sudah bisa mengembangkan alat ADS-B yaitu alat penginderaan udara yg selama ini masih impor,” ungkap Menhub.

Saat ini teknologi ADS-B telah diuji coba di 2 bandara yaitu Bandara Hussein Sastranegara Bandung dan Bandara Ahmad Yani Semarang, dimana hasil pengujiannya dinyatakan baik oleh Kemenhub. Oleh karena itu, lanjut Budi, dalam waktu dekat Kemenhub akan segera mengeluarkan sertifikasi.

Baca Juga: Jelang Libur Akhir Tahun, Pelni akan Tambah Frekuensi Pelayaran

“Sebagai regulator Kemenhub melihat akurasi kualitas dari alat ini setara dengan apa yang sudah dipakai yang merupakan barang impor, saat ini sedang disertifikasi dan akan dikeluarkan dalam beberapa minggu ini,” jelas Menhub.

Menhub Budi meminta agar tahun 2017 ADS-B ini sudah dapat digunakan di sejumlah Bandar Udara khususnya Bandar Udara di wilayah Papua, “Saya minta tahun 2017 ini dilakukan produksi massal, kita butuh beberapa alat seperti di Papua, kita ingin wilayah udara di Papua terang benderang,” katanya.

Sementara itu, Menristekdikti Mohamad Nasir berharap teknologi dalam negeri dapat berkompetisi dengan teknologi luar negeri, “Saya tidak mau hasil inovasi ini memiliki deviasi tinggi, deviasinya harus zero, artinya teknologi kita dapat berkompetisi dengan luar negeri,” katanya.

ADS-B merupakan sistem navigasi dalam dunia penerbangan yang mampu menangkap informasi yang dipancarkan oleh pesawat. ADS-B mampu menangkap signal dari transponder yang dimiliki setiap pesawat sipil dalam radius 200 mil, sehingga setiap pergerakan pesawat akan terdeteksi.

Dengan ADS-B ini akan dapat menampilkan sejumlah informasi seperti jadwal keberangkatan, nomor penerbangan, rute penerbangan, posisi pesawat lengkap, ketinggian pesawat, type pesawat dan nomor registrasi, tujuan penerbangan, dapat melihat semua pesawat asing yang melintas dan sejumlah informasi penting lainnya. Riset terhadap teknologi ADS-B telah dilakukan sejak tahun 2007 dengan nilai investasi sebesar 15 miliar rupiah.

Sebelumnya, Kemenhub dan BPPT telah menandatangani kesepakatan bersama dalam rangka kerjasama pengembangan sistem teknologi nasional di sektor transportasi. Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala BPPT Unggul Priyanto, Senin (31/10) di kantor Kemenhub, Jakarta.

Lingkup kerjasama tersebut meliputi, pengkajian dan penerapan teknologi sistem sarana dan prasarana transportasi, peningkatan sumber daya manusia, dan pengembangan teknologi informasi dan teknologi terkait hal lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI