Otoritas Penerbangan AS Investigasi Drone Internet Facebook

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 22 November 2016 | 14:46 WIB
Otoritas Penerbangan AS Investigasi Drone Internet Facebook
Aquila, drone pemancar internet milik Facebook (code.facebook.com).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan keselamatan penerbangan sipil Amerika Serikat, NTSB, mengumumkan tengah menyelidiki drone atau pesawat nirawak Facebook yang mengalami kecelakaan pada pertengahan tahun ini, demikian diwartakan Bloomberg, Senin (21/11/2016).

Drone Facebook, yang bernama Aquila, dikembangkan sebagai bagian dari inisiatif Internet.org. Tujuannya adalah untuk menyediakan koneksi internet bagi sebanyak mungkin orang di seluruh dunia.

Aquila, yang berukuran raksasa dan panjang sayapnya lebih dari Boeing 737, jatuh dalam uji coba perdana pada 28 Juni lalu di Yuma, Arizona, AS. Facebook pada 21 Juli lalu menyebut bahwa kecelakaan disebabkan oleh "kegagalan struktural".

Juru bicara NTSB, Peter Knudson, mengatakan bahwa pihaknya menggolongkan kegagalan itu sebagai sebuah kecelakaan. Dengan demikian kerusakan akibat insiden tersebut termasuk besar. Meski demikian, ujar Knudson, kecelakaan itu tak menyebabkan kerugian di daratan.

Adapun Facebook belum mengakui atau menjelaskan tentang penyelidikan itu.

Laporan tentang penyelidikan itu dinilai sebagai pukulan bagi Facebook, karena pekan lalu bos perusahaan media sosial itu, Mark Zuckerberg, sempat mempromosikan rencana konektivitas internet globalnya di hadapan para pemimpin dunia yang hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pasifik (APEC) di Peru.

Salah satu pihak yang tertarik dengan rencana Facebook memancarkan internet menggunakan drone itu adalah Indonesia. Wakil Presiden Jusuf Kalla diketahui sempat berbicara dengan Zuckerberg tentang program itu di sela-sela KTT APEC pekan lalu.

Laporan ini juga menambah panjang daftar tantangan yang dihadapi Facebook untuk memenuhi ambisinya menyediakan internet murah di dunia. Pada 1 September lalu satelitnya, yang rencananya akan memancarkan internet di Afrika, meledak saat akan diluncurkan oleh roket SpaceX.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI