Suara.com - Foxconn berpartner dengan merek ponsel pintar (smartphone) lokal Luna. Meski telah bekerja sama dengan merek Indonesia, Foxconn tidak membangun pabrik di Indonesia.
Foxconn, kontraktor pabrikasi smartphone kelas dunia yang merakit iPhone, sempat berencana mendirikan pabrik di Indonesia. Tetapi, niat itu buyar akhir tahun lalu karena pemerintah tak bisa menuruti kemauan parikan asal Cina itu, untuk diberikan tanah gratis seluas ratusan hektare.
Kerja sama antara Foxconn dengan Luna pun lebih berupa penerapan standar dan penyediaan komponen. Luna sendiri dirakit oleh pihak ketiga, sebuah pabrikan lokal, di Semarang, Jawa Tengah.
"(Bentuk kerja sama Luna-Foxconn adalah) standar produksi, kontrol kualitas dan impor komponen-komponennya," kata Chief Marketing Officer Luna Indonesia Nina Ratna Wardhani pascapeluncuran Luna, Senin (7/11/2016) di Jakarta.
"Semuanya harus mengikuti standar Foxconn, bahkan sampai standar pabrik seperti lay out, suhu, standar peralatan, semuanya," tandas dia.
Meski tak membangun pabrik, Nina meyakini, penerapan standar produksi Foxconn yang rigid dan berkualitas tinggi sedikit-banyak telah mentransfer teknologi global milik korporasi asal Taiwan itu ke pemain lokal. Luna saat ini memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 20 persen, dan akan menjadi 30 persen tahun depan sesuai regulasi pemerintah.
Adapun Luna merupakan smartphone premium dengan model perdana yang dijual seharga Rp5.449.000. Smartphone pertama Luna itu berprosesor Snapdragon 800 Series, RAM 3GB, memori internal 64GB, plus GPU Adreno 330.
Kamera depannya resolusi 13MP yang memiliki aperture (bukaan) F/2.0, sedangkan kamera depannya beresolusi 8MP dan aperture F/1.8.
Luna juga memiliki segudang fitur fotografi dan video seperti Dual LED Flash, Burst Shoot, Best Shot, Slow Motion, Time Lapse, Watermark, Object Eraser, Motion Photo, hingga Dynamic Lightning.